Suara.com - Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta masih lama, Februari 2017. Tapi, tokoh yang akan maju sudah mulai berlomba-lomba mencari perhatian masyarakat.
Tak terkecuali, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan akan maju melalui jalur non partai politik bersama Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang sering dipuji-puji Ahok karena memuluskan langkah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjadi Presiden.
Lantas, apa tanggapan warga Jakarta terhadap dua nama tersebut? Ada ragam pendapat.
"Saya nggak respek kalau Pak Ahok maju lewat partai, kalau independen bolehlah," kata Fahmi (28), warga yang ditemui Suara.com di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2016).
Menurut Fahmi kalau Ahok maju lewat partai politik, begitu nanti menang, kebijakan-kebijakan pemerintah, besar kemungkinan diintervensi kepentingan partai. Langkah Ahok nanti juga akan diputuskan partai. Beda halnya kalau dia maju lewat jalur independen, Ahok tentu bisa menjalankan tugas negara benar-benar untuk kepentingan masyarakat.
"Saya takutnya kalau orang partai pasti nanti disetir-setir sama pimpinannya," kata Fahmi.
Fahmi menilai kinerja Ahok selama ini sudah cukup memuaskan. Berbagai perubahan telah dirasakan warga Jakarta. Fahmi tidak meragukan kepemimpinan Ahok.
"Dia memang bagus sih, dibandingkan gubernur sebelumnya, Ahok cepat benahin Jakarta," kata Fahmi.
Sementara Teguh (35), warga Alur Laut, Rawa Badak, Jakarta Utara, memilih Yusril ketimbang Ahok.
Teguh menilai pengalaman Yusril lebih banyak dari Ahok. Yusril pernah menjadi menteri dan punya pengalaman secara nasional.