Ribuan Warga Salat Gerhana Matahari di Istiqlal

Rabu, 09 Maret 2016 | 07:43 WIB
Ribuan Warga Salat Gerhana Matahari di Istiqlal
Warga Jakarta dan sekitarnya melakukan salat gerhana matahari di Masjid Istiqlal pada Rabu (9/3/2016). (Suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya mulai berdatangan ke Masjid Istiqlal untuk mengikuti Salat Gerhana Matahari, Rabu (9/3/2016). Mereka terdiri dari pemuda, Ibu-ibu, Bapak-bapak dan anak-anak.

Pantauan Suara.com di lokasi, Salat gerhana matahari (Khusuf) sendiri mundur dari jadwal yang sebelumnya pukul 06.20 WIB, baru dimulai pukul 06.55 WIB.

‎Umat Muslim ini datang dari berbagai daerah di Jabodetabek. Sebagian dari mereka berfoto-foto menunggu Salat Kusuf dimulai. Seperti diketahui, Jakarta mengalami Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Bertindak sebagai khatib dalam Salat gerhana ini adalah‎ Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Sedangkan yang akan menjadi imam salat sunah dua rakaat ini yaitu ustadz Husni Ismail.

Selain itu, Salat Gerhana ini juga dilakukan di sejumlah Masjid atau Mushala.

Sebelumnya Dirjen Bimas Islam Machasin dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2016) mengatakan Salat ini penting bagi umat Islam untuk memahami peristiwa gerhana sebagai fenomena alam yang dapat dijadikan momentum meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.  

Gerhana matahari dan gerhana bulan pada dasarnya  peristiwa alam biasa yang dapat dihitung kapan terjadinya dengan ilmu hisab/falak. Gerhana tidak terkait dengan peristiwa kematian atau kelahiran seseorang.  

“Peristiwa ini semestinya dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Itu adalah suatu tanda dari banyak tanda kebesaran-Nya dan betapa manusia sangat kecil dan lemah di hadapannya," terang dia.

“Pendekatan diri kepada Allah dapat dilakukan dengan shalat gerhana secara berjamaah, zikir dan membaca kalimat thayyibah. Juga dengan mengamati dan mempelajari fenomena alam ini dan perilaku makhluk Tuhan selama terjadinya peristiwa ini".

Waktu pelaksanaan Shalat Gerhana menyesuaikan waktu gerhana matahari di wilayah masing-masing sebagai berikut:

Pertama, untuk Waktu Indonesia Timur (WIT): Maluku Utara (08:35 - 11:21), Maluku (08:35 - 11:17), Papua Barat (08:40 - 11:30), dan Papua (08:49 - 11:40).

Kedua,  untuk Waktu Indonesia Tengah (WITA): Kalimantan Selatan (07:23 - 09:48), Kalimantan Timur (07:26 - 09:54), Bali (07:22 - 09:42), Nusa Tenggara Barat (07:23 - 09:45), Nusa Tenggara Timur (07:27 - 09:51), Sulawesi Barat (07:26 - 09:57), Sulawesi Selatan (07:26 - 09:54), Sulawesi Tengah (07:29 - 10:04), Sulawesi Tenggara (07:28 - 10:01), Gorontalo (07:31 - 10:09), dan Sulawesi Utara (07:34 - 10:15).

Ketiga, untuk Waktu Indonesia Barat (WIB): Aceh (07:22 -  08:27), Sumatera Utara (07:21 - 08:27), Sumatera Barat (07:20 - 08:27), Riau (06:22 - 08:30), Bengkulu (06:20 - 08:28), Jambi (06:21 - 08:29), Kepulauan Riau (06:22 - 08:33), Sumatera Selatan (06:19 - 08:29), Lampung (06:20 - 08:31), Bangka Belitung (06:21 - 08:35), Banten (06:19 - 08:31), DKI Jakarta (06:20 - 08:32), Jawa Barat (06:20 - 08:32), Jawa Tengah (06:20 - 08:35), D.I. Yogyakarta (06:20 - 08:35), Jawa Timur (06:21 - 08:39), Kalimantan Barat (06:23 - 08:42), dan Kalimantan Tengah (06:22 - 08:47).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI