Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bali Tak Boleh Ada yang Keluar

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2016 | 06:32 WIB
Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bali Tak Boleh Ada yang Keluar
Suasana perayaan Nyepi di Desa Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. [Suara.com/Sukis Wanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tahun Baru Saka 1938 telah tiba, dimana umat Hindu saat ini merayakan Hari Nyepi yang jatuh pada Rabu (9/3/2016). 

Perayaan Nyepi ini diperingati setiap tahun sekali. Tahun ini perayaan Nyepi dimulai dari pukul 06.00 Wita hari ini hingga besok hari Kamis  10 Maret, pukul 06.00 Wita.

Para pecalang (petugas keamanan desa adat) dari desa Adat Pakraman Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali sedang memeriksa semua kawasan tersebut, apakah ada yang masih menyalakan lampu dan apakah masih ada orang berkeliaran didalam.

Menurut Kepala Bendesa Adat Pakraman Tuban, Kabupaten Badung, Wayan Mendra mengatakan, mulai jam ini seluruh umat Hindu dan lainnya yang berada di Bali tidak ada yang boleh keluar.

"Umat Hindu sekarang ini sudah memulai Catur Brata Penyepian yaitu Amati Amati geni (tidak menyalakan api termasuk memasak),Amati karya (tidak bekerja), Amati lelungan (tidak bepergian), dan Amati lelanguan (tidak mencari hiburan),"ungkapnya.

Di salah satu centra daerah pariwisata ini sudah tidak terlihat satu warga yang berada di jalan, lampu-lampu sudah mati. Bahkan sekitar pukul 00.00 tadi malam lampu yang ada dijalanan sudah tidak ada yang nyala.

Sebelum perayaan Nyepi semua umat Hindu mengadakan serangakaian upacara atau ritual seperti Melasti, Mrepani, Tawur Agung Kesanga, dan yang terkahir adalah malam pengrupukan yang ditandai dengan parade ogoh-ogoh. (Sukis Wanti)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI