Kejati Minta Keterangan Ahli di Kasus Jessica Harus Meyakinkan

Selasa, 08 Maret 2016 | 10:36 WIB
Kejati Minta Keterangan Ahli di Kasus Jessica Harus Meyakinkan
Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyidik Polda Metro Jaya masih terus melengkapi petunjuk-petunjuk yang telah diberikan pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta terkait berkas perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang telah menjerat Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka. Penyidik juga telah meminta Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono untuk memeriksa kembali kekurangan dari berkas perkara tersebut.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Waluyo mengatakan pihaknya meminta agar tidak ada perbedaan dari keterangan ahli yang telah dilibatkan untuk melengkapi petunjuk dari jaksa. Menurutnya keterangan yang disampaikan ahli juga harus bisa meyakinkan para penyidik itu sendiri.

"Diharapkan keterangan ahli tersebut jangan menimbulkan penafsiran yang berbeda dan harus yakin atas sesuatu yang terjadi," kata Waluyo saat dihubungi suara.com, Selasa (8/4/2016).

Waluyo juga menambahkan penyidik juga harus bisa melengkapi secara terperinci dan spesifik terhadap petunjuk-petunjuk yang telah direkomendasikan pihak Kejati DKI Jakarta.

"Maunya petunjuk jaksa itu berkasnya spesifik, harus terperinci," kata Waluyo.

Lebih lanjut, Waluyo menambahkan jika penyidik masih memiliki waktu untuk melengkapi adanya kekurangan dari berkas yang telah dikembalikan jaksa.

"Ya itu kan kemarin keterangan dari Pak Sarlito sudah disampaikan ke penyidik. Berkasnya belum sampai ke kita," kata Waluyo.

Sebelumnya, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono diundang ke Polda Metro Jaya, untuk diskusi mengenai berkas perkara kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso yang dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Diulang lagi biar P21 lagi, keterangan-keterangan yang masih kurang cocok terus disamakan," kata Sarlito yang merupakan saksi ahli kasus tersebut, Senin (7/4/2016) kemarin.

Sarlito menjelaskan pemeriksaan berkas bukan karena keterangan saksi ahli kurang lengkap, tetapi karena masih ditemukan adanya perbedaan antara polisi dan jaksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI