Suara.com - Petenis dunia Maria Sharapova menyampaikan pernyataan mengejutkan. Petenis seksi asal Rusia ini mengaku gagal menjalani tes doping di kompetisi Australia Open beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perubahan regulasi yang diberlakukan Badan Tenis Internasional (ITF) sejak 2016.
Dalam regulasi barunya, ITF melarang seluruh petenis profesional mengosumsi meldronate alias meldonium terhitung sejak 2016. Padahal, sejak 10 tahun terakhir, Sharapova mengonsumsi obat tersebut. ITF klaim telah merilis larangan penggunaan meldonium sejak akhir tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Sharapova lewat surat pada 22 Desember.
"Saya harus bertanggung jawab dan profesional dalam karier saya. Saya membuat kesalahan besar. Saya bikin fans dan olahraga ini kecewa," kata Sharapova seperti dikutip laman Metro.
"Saya tahu konsekuensi saya harus saya terima karena masalah ini. Saya tak mau mengakhiri karir dengan cara ini. Saya harap saya diberi kesempatan sekali lagi," lanjutnya.
Selanjutnya, Sharapova juga membenarkan pihaknya sudah menerima surat dari ITF soal tes dopingnya di Australia Open.
"Saya sudah menerima surat dari ITF yang menyatakan bahwa saya gagal dalam tes doping di Australia Open. Dan saya akan bertanggung jawab. Selama 10 tahun terakhir saya mengosumsi obat mildronate oleh dokter keluarga. Saya tidak tahu mildronate ternyata nama lain dari meldonium," ucapnya lagi.
"Selama 10 tahun obat ini tidak dilarang penggunaannya, tapi pada 10 Januari peraturan (ITF) diubah dan dan saya sama sekali tak tahu soal ini," tukasnya. (Metro)