Pidato Jokowi Menggetarkan Penutupan KTT Luar Biasa OKI 2016

Senin, 07 Maret 2016 | 16:59 WIB
Pidato Jokowi Menggetarkan Penutupan KTT Luar Biasa OKI 2016
Presiden RI Joko Widodo berpidato dalam acara KTT LB OKI di JCC, Senaya, Jakarta, Senin (7/3/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Presiden Jokowi menyampaikan pidato penutupan KTT Luar Biasa OKI kelima di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (7/3/2016). Dalam pidato, Kepala Negara mengatakan selama dua hari terakhir, merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap permasalahan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
 
"Saya merasa gembira para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina," demikian dikatakan Presiden Jokowi.
 
Kepala Negara menyatakan kegembiraaannya dan menyambut baik bahwa KTT tahun ini berhasil mengesahkan dua dokumen penting. Pertama tentang resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina. 
 
Kedua, dokumen Jakarta Declaration, sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
 
"Kami berterima kasih atas dukungan tersebut. Dan Indonesia siap bekerja sama  untuk mendukung implementasi deklarasi tersebut," kata dia.
 
Melalui KTT ini, dikatakan Presiden, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina.
 
Untuk itu, katanya, terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkrit, yaitu: 
 
Penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Peninjauan kembali Quartet, dengan kemungkinan penambahan anggotanya. Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini. Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
 
Kemudian, peningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel. Penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif.  Pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
 
"Dunia Islam masih memiliki hutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan kita semuanya. Insya Allah, kita dapat menyaksikan kemerdekaan Palestina dalam hidup kita," katanya.
 
"Untuk itu, kembali saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia dan para hadirin sekalian atas kehadiran dan kontribusi aktif  dalam KTT ini. Semoga kita dapat bertemu kembali pada KTT OKI di Istanbul bulan April mendatang," Kepala Negara menambahkan.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI