Dianggap Tak Peduli Budaya Betawi, Ahok: J. J. Rizal Kurang Baca

Senin, 07 Maret 2016 | 12:12 WIB
Dianggap Tak Peduli Budaya Betawi, Ahok: J. J. Rizal Kurang Baca
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak terima dianggap sejarawan J. J. Rizal tak peduli dengan pelestarian budaya Betawi sehingga kebudayaan lokal tersebut sekarang mulai hilang. Menurut Ahok, sebagian kebijakannya selama ini selalu memasukkan nilai-nilai budaya lokal.

"Makanya susah juga ya dibilang nggak dukung pelestarian budaya Betawi. Mungkin J. J. Rizal kurang baca kali ya," kata Ahok di Balai kota DKI Jakarta, Senin (7/3/2016).

Ahok menyebut beberapa contoh kebijakannya didasarkan pada kepedulian pada nilai-nilai budaya Betawi. Sekarang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib semua pegawai negeri untuk mengenakan baju adat Betawi setiap hari Kamis. Aturan ini tak hanya untuk mengangkat budaya, tetapi juga mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat.

"Kita mendorong tiap Kamis pakai baju budaya Betawi supaya mendorong produksi batik Betawi," kata dia.

Contoh lain yang disebutkan Ahok ialah setiap ada acara pemerintah, kesenian Betawi selalu ditampilkan.

"Kita semua acara kami dari luar mana pun budaya Betawi," kata Ahok.

Ahok juga sering mengundang budayawan dan sejarawan Betawi dalam acara-acara yang berkaitan dengan pelestarian budaya.

"Siapa yang nggak pernah ngundang mungkin dia pribadi yang nggak pernah diundang," kata Ahok.

Sebelumnya, Rizal mengaku prihatin dengan nasib budaya dan seni Betawi. Dia menilai Ahok tidak perduli dengan pelestarian kebudayaan.

"Lalu ada juga soal Ahok dan Lulung. seolah-olah Lulung dari Betawi dan Ahok tidak. Menurut saya dua-duanya ini sama gobloknya nggak ada kaitannya dengan budaya," kata Rizal dalam diskusi bertema Tantangan Budaya Betawi dalam Arus Liberalisasi Global di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2016).

Selain Ahok, Rizal juga mengkritik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung. Rizal mengkritik kedua tokoh tersebut dengan keras.

Rizal menilai selama Jakarta dipimpin Ahok, tidak ada kemajuan pesat yang benar-benar dirasakan masyarakat Betawi.

"Gubernur Jakarta dan nasib orang Betawi. Apa ada kemajuan? Nggak ada. Kepedulian terhadap budaya nggak ditentukan dari dia lahir, tapi respek atau tidaknya," kata Rizal yang dulu pernah bersitegang dengan Ahok terkait sejarah Jakarta.

Sebaliknya, menurut Rizal, kebijakan yang diambil pemerintah justru membunuh kesejahteraan masyarakat lokal.

"Kemiskinan identifikasi ini terjadi karena kurangnya perhatian dan bahkan kebijakan pemerintah justru malah membunuh. Misalnya kebudayaan laut. ada loh Betawi pesisir, punya rumah di Marunda diklaim rumah Pitung padahal itu rumah yang dirampok pitung," kata dia.

Lebih jauh, Rizal menyoroti pembangunan 17 pulau buatan di proyek reklamasi Teluk Jakarta.

"Sekarang ada reklamasi teluk, pemerintah membunuh kebiasaan masyarakat Betawi. Ini kan bertolak belakang dengan janji di awal," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI