Suara.com - Ribuan bekas budak seks militan ISIS-kebanyakan adalah perempuan Yazidi asal Irak, membentuk batalion khusus yang diberi nama "Sun Ladies". Kebanyakan dari mereka adalah tahanan yang berhasil melarikan diri dan ingin balas dendam.
Selama ditahan, mereka harus menerima perlakukan biadab seperti diperkosa dan disiksa. Bahkan, salah seorang diantara mereka dilarang menyusui anaknya usai melahirkan. Ketika si anak menangis karena lapar, seorang anggota ISIS malah memenggal kepalanya.
Setelah lolos, mereka pergi meninggalkan kampung halamannya. Didorong kebencian dan ingin balas dendam, laskar perempuan yang jumlahnya diperkirakan sekitar 2 ribu orang ini berinisiatif membentuk pasukan khusus untuk menyerang balik anggota ISIS yang telah melecehkan mereka.
BACA JUGA:
Begini Reaksi Megawati Pertama Kali Dengar Keputusan Ahok
2014 lalu, kaum Yazidi dipaksa mengungsi ke wilayah Gunung Sinjar setelah daerah mereka dikuasi ISIS. Ribuan orang dibantai dan dikubur secara massal, sementara kaum perempuan ditahan dan dijadikan budak seks.
Setelah dilatih secara militer, mereka kni bersiap menyerbu markas besar ISIS di kota Mosul. Di kota inilah mereka pertam kali dijual dan dijadikan budak seks.
Setidaknya, 5 ribu orang perempuan Yazidi ditangkap sejak 1024 lalu oleh ISIS. Dua ribu diantaranya berhasil lolos hingga akhirnya membentuk pasukan khusus. (Mirror)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Jokowi Berani-beraninya Imbau Ridwan Kamil Tak Maju ke Jakarta
Senator Ini Ajak Warga Jakarta Jangan Pilih Ahmad Dhani, Kenapa?