Suara.com - Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana kunjungan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon ke Indonesia pada 2016.
"Kunjungan ini akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada saat pernyatan pers bersama dengan Menlu Tajikistan Aslov Sirodjidin Muhridinovich di arena Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam kelima di Jakarta Convention Center, Minggu (6/3/2016).
Siang tadi, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Aslov Sirodjidin Muhridinovich.
Hubungan baik kedua negara juga nampak dari rencana penunjukan non-resident Ambassador Tajikistan untuk Indonesia pada tahun 2016. non-resident ambassador akan mempercepat komunikasi diplomatik Indonesia – Tajikistan serta mendorong penguatan berbagai kerjasama bilateral.
Hingga saat ini, komunikasi kedua negara dilaksanakan melalui perwakilan Indonesia di Astana, Kazakhstan kepada perwakilan Tajikistan di kota tersebut. Menlu Tajikistan juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik di bidang pendidikan.
Pemerintah Tajikistan rutin mengirimkan peserta untuk mengikuti program beasiswa Dharmasiswa Indonesia, pada periode 2009-2014, terdapat 144 pelajar Tajikistan yang mengikuti program Dharmasiswa. Pada tahun 2016, Tajikistan mengirimkan 10 pelajar yang akan berpartisipasi dalam program tersebut. Dalam kesempatan pertemuan bilateral kedua Menlu juga membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan serta menjajaki kerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan bersama seperti melawan kejahatan transnasional.