Suara.com - Tim SAR gabungan dilaporkan telah menemukan empat dari lima korban hilang dari KMP Rafelia II, di dalam bangkai kapal tersebut yang tenggelam di perairan Selat Bali.
"Satu-persatu korban hilang sudah ditemukan oleh penyelam di dalam bangkai kapal Rafelia yang tenggelam. Jumlah jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi sebanyak empat orang," kata Kepala Kantor Basarnas Denpasar, Didi Hamzar, yang ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Rafelia, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2016).
Data di Posko Basarnas mencatat jumlah korban kapal Rafelia II yang hilang sebanyak lima orang. Mereka adalah kapten kapal bernama Bambang S Adi, chief/mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tia, kemudian ibu dan anak yakni Masruroh (28) dan M Ramlan (18 bulan).
"Jenazah yang ditemukan oleh penyelam yakni dua orang berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan, serta satu balita. Namun untuk identifikasi diserahkan sepenuhnya kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri," tutur Didi.
Informasi di lapangan, jenazah korban yang ditemukan pertama kali sekitar pukul 10.00 WIB adalah sopir truk bernama Agus Tia. Kemudian, tiga korban lain juga ditemukan di dalam bangkai kapal yang tenggelam itu, masing-masing yakni Masruroh (ibu) dan Ramlan (anak), serta mualim kapal Puji Puwono.
Jenazah korban Masruroh disebut ditemukan berpelukan dengan anaknya M Ramlan, dengan mengenakan pelampung di dalam bangkai Rafelia II yang tenggelam tersebut. Sejumlah keluarga korban yang sudah berada di lokasi Pelabuhan Ketapang bisa mengenali jenazah tersebut, serta membenarkan bahwa korban yang ditemukan adalah keluarga mereka.
"Kami terus melakukan pencarian satu korban lagi yang belum ditemukan, dan mudah-mudahan tim SAR gabungan bisa menemukan korban secepatnya. Seluruh jenazah korban yang sudah dievakuasi dibawa ke RSUD Blambangan," kata Didi.
Didi mengatakan, Tim SAR gabungan menurunkan tiga tim penyelam untuk mencari korban di bangkai kapal Rafelia II. Sedangkan di jalur laut juga diturunkan sejumlah kapal dan perahu karet untuk menyisir perairan Selat Bali.
"Pencarian korban juga dilakukan dengan jalur udara, yakni menerjunkan dua helikopter untuk memperluas jangkauan, karena biasanya korban tenggelam akan mengapung di atas permukaan laut," ujarnya.
Didi menjelaskan, masa darurat pencarian korban sesuai dengan prosuder operasional standar adalah tujuh hari pascaterjadinya insiden kecelakaan laut di perairan Selat Bali itu.
"Hari ini cuaca sangat bersahabat, sehingga pencarian korban dapat dilakukan dengan maksimal. Pencarian di laut akan dihentikan saat cuaca gelap. Namun, upaya pencarian dengan melakukan pemantauan dan koordinasi tetap dilakukan selama 24 jam," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Bastoni Purnama mengatakan, jumlah penumpang kapal yang berada di KMP Rafelia II adalah sebanyak 81 orang, di mana 76 orang di antaranya ditemukan dengan kondisi selamat dan lima orang dinyatakan hilang.
"Jumlah penumpang terdiri dari 14 anak buah kapal (ABK), kadet sebanyak empat orang, penumpang sebanyak 60 orang, petugas kantin satu orang, office boy sebanyak satu orang, sehingga totalnya 81 orang penumpang," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, lima dari 11 penumpang yang dirawat di tiga rumah sakit di Kabupaten Banyuwangi, yakni RS Islam, RS Yasmin dan RSUD Blambangan, sudah diperbolehkan pulang. [Antara]