Suara.com - Tersisa dua tahapan lagi bagi Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari untuk mengukiur sejarah baru di ajang bulutangkis Jerman Terbuka Grand Prix Gold 2016. Pasangan itu berpeluang jadi ganda putri Indonesia pertama yang jadi juara di ajang Jerman Terbuka.
Tidak hanya itu, peringkat dua dunia ini juga punya kans menyamai pencapaian pendahulunya, pasangan Flandy Limpele/Eng Hian di ganda putra, yang saat ini masih jadi wakil Indonesia satu-satunya yang pernah juara di Jerman Terbuka; 2003.
Kini, Greysia/Nitya sudah ditunggu pasangan Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, di semifinal, hari ini. Sukses Greysia/Nitya ke semifinal tak lepas usai menyudahi perlawanan wakil Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, dua game langsung 21-17 dan 21-10, Jumat (4/3/2016).
Di atas kertas, Greysia/Nitya lebih diunggulkan atas Puttita/Sapsiree. Kondisi ini mengacu pada dua pertemuan kedua pasangan yang selalu dimenangkan Greysia/Nitya.
Terakhir kali unggulan pertama itu bertemu Puttita/Sapsiree, yakni di babak kedua Indonesia Open Super Series 2015. Ketika itu, Greysia/Nitya bermain cukup ketat sebelum menang 22-20 dan 21-17.
"Walau kami sudah dua kali menang dari mereka, tapi ini babak semifinal. Tekanan dan kondisi di lapangan juga berpengaruh. Sebelumnya kami lawan mereka juga lebih banyak di babak awal terus. Jadi mereka pasti lebih fight dari kemarin-kemarin,” kata Nitya.
Greysia/Nitya jadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Lima wakil lainnya, yakni Tommy Sugiarto dan Adi Pratama di tunggal putra, Linda Wenifanetri dan Maria Febe Kusumastuti di tunggal putri, serta Rizko Asuro yang berpasangan dengan Florent Riancho, Perancis, di ganda putra, sudah kalah lebih awal. (PBSI)