Terinfeksi Bakteri, Kondisi BJ Habibie Membaik

Jum'at, 04 Maret 2016 | 23:48 WIB
Terinfeksi Bakteri, Kondisi BJ Habibie Membaik
Adrie Subono bersama mantan Presiden BJ Habibie [Instagram @adriesubono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie harus opname dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. Habibie terinfeksi bakteri.

Informasi dari Tim The Habibie Center, Jumat (4/3/2016) malam, saat ini kondisinya sedang lemah. Habibie tengah diobservasi oleh tim dokter kepresidenan serta telah diberikan antibiotik karena adanya infeksi bakteri.

Laman tersebut juga menginformasikan bahwa Tim Dokter menyarankan agar Habibie istirahat total dan pembesuk dibatasi, agar cepat pemulihannya.

Sampai saat ini tidak diperkenankan ada pengunjung. Secara resmi, informasi tersebut dipublikasikan pada jam 16.45 WIB.

Dalam informasi terbaru, sekitar pukul 21.30 WIB dijelaskan kondisi Habibie sudah stabil dan tidak demam. Selanjutnya, laman tersebut juga menginformasikan bahwa Habibie sudah istirahat malam.

"Pukul 21.30 WIB Pak Habibie kondisinya stabil, tidak demam dan sudah istirahat malam ini. Terima Kasih atas do'a dan segala perhatiannya. Kami akan terus memberikan kabar perkembangan kesehatan beliau," tulis akun Facebook The Habibie Center dalam perkembangan terbaru.

Presiden ketiga Republik Indonesia ini bernama lengkap Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.

Menurut laman informasinya, dia mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman pada tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Setelah itu, kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Ia juga menemukan sebuah rumus yang diakui dunia internasional. Rumus yang ditemukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia dijuluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI