Gelap dan Pengap, Petugas Masuk Gorong-gorong Angkat Limbah Kabel

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2016 | 14:09 WIB
Gelap dan Pengap, Petugas Masuk Gorong-gorong Angkat Limbah Kabel
Petugas Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat mengangkat kulit kabel di gorong-gorong [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faktor gelap, pengap serta keterbatasan tenaga menjadi kendala tersendiri bagi petugas Dinas Tata Air DKI Jakarta Pusat untuk mengangkat limbah kabel yang menyumbat gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Hal ini disampaikan petugas Staf Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat Turiman (50) kepada wartawan, Jum'at (4/3/2016).

"Sebenarnya kami agak kesulitan mengangkat kulit kabel yang masih tersisa, selain karena gelap dan panas, kami juga kekurangan tenaga," kata Turiman.

Meski terbatas, petugas tetap semangat menjalankan tugas. Mereka bahu membahu mengangkat sisa bungkus kabel secara manual dari dalam gorong-gorong.

"Karena ini sudah menjadi kewajiban kami, maka mau tidak mau kami harus menyelesaikan tugas ini sampai dapat dipastikan tidak ada lagi kulit kabel yang tersisa di dalam gorong-gorong," kata Turiman.

Saat ini, petugas yang diturunkan ke lokasi sebanyak 12 orang. Mereka bekerjasama membersihkan selokan agar airnya kembali mengalir dengan lancar, terutama saat hujan tiba.

Belum dapat dipastikan sampai kapan pengangkatan sisa kulit kabel di daerah itu selesai.

"Kami belum bisa memastikan sampai kapan penggalian ini dilakukan, yang jelas kami akan terus bekerja," kata Turiman.

Selama tiga hari terakhir, Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat sudah mengangkut limbah kabel sebanyak 19 truk dari gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan.

Kemarin, Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut dikerahkan ke lokasi untuk menelusuri apakah masih ada limbah sisa kabel di gorong-gorong. Dalam penelusuran, tidak ditemukan lagi limbah kabel, di saluran air hanya ada sampah dan lumpur yang mengeras, terutama yang mengarah ke Istana Negara.

Kasus ini membuat Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram dan meminta polisi mengusutnya. Ahok yakin ada yang sengaja sabotase agar Jakarta selalu banjir. (Dian Rosmala)

REKOMENDASI

TERKINI