Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendapatkan laporan gempa berkekuatan 7,8 SR yang terjadi Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016) sekitar pukul 19.49 Wib.
"Sampai saat ini saya masih memantau perkembangan situasi dan kondisi di lapangan," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Rabu malam.
Jokowi juga langsung memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi gempa di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi.
"Saya telah menginstruksikan pada Kepala BNPB dan Gubernur Sumatera Barat segera turun langsung ke lapangan untuk menyiapkan langkah langkah penanganan gempa yang terjadi," ujarnya. Presiden juga meminta masyarakat di kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat untuk tetap waspada.
Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Mentawai dan sebagian Sumatera Barat pada Rabu malam.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di Samudera Hindia di kedalaman 10 kilometer terletak 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa itu, jelas BMKG, berpotensi menyebabkan gelombang tsunami di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.
Pada pukul 10.40 WIB, BMKG menyatakan bahwa peringatan tsunami akibat gempa Mentawai, Sumatera Barat telah berakhir.