Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) kembali targetkan dua gelar di ajang All England 2016. Seperti sebelumnya pula, dua target ini disematkan PP PBSI kepada pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Kedua pasangan ini masih dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia. “Secara keseluruhan persiapan tim All England sudah bagus. Kami berharap para atlet bisa perbaiki peringkat dunia jelang olimpiade,” ujar Ricky Soebagdja, Kasubid Pelatnas PBSI sekaligus Manajer Tim Indonesia di All England 2016, Rabu (2/3/2016).
Ajang yang akan digelar 8-13 Maret mendatang di Birmingham, Inggris, ini selain menawarkan hadiah besar senilai 550 dolar AS (sekitar Rp7,2 miliar ) juga memberikan tambahan poin 11 ribu bagi pemenangnya.
Jumlah poin tersebut tentunya sangat penting bagi pemain untuk bisa memuluskan rencana tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, selain wadah pemanasan di kejuaraan lainnya, seperti Piala Thomas & Uber di Cina.
"All England memang jadi salah satu pemanasan kami menjelang penampilan di Olimpiade. Namun demikian, gelar All England ini sendiri sangatlah penting,” tegas Ricky, peraih emas Olimpiade 1996 Atlanta saat berpasangan dengan Rexy Mainaky di ganda putra.
Sementara itu, Tontowi/Liliyana mengaku telah mempersiapkan fisik jelang penampilan di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu. Terlebih, iklim di Birmingham saat ini dikabarkan cukup dingin.
“Sejauh ini persiapan selama sebulan lebih setelah Malaysia Masters saya rasa cukup baik. Kami mewaspadai faktor cuaca di Birmingham dan juga perjalanan yang panjang, dijaga jangan sampai drop dan sakit. Soal performa penampilan, sudah diskusi bersama pelatih,” kata Liliyana.
“Mudah-mudahan kami bisa tampil maksimal. Setelah All England, kami juga akan mengikuti Swiss Open, semoga bisa juara (di dua kejuaraan itu) untuk dapat poin,” tambah Tontowi. (PBSI)
Rekam Jejak Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana di All England
Tontowi/Liliyana
2011: Babak Kedua, kalah dari Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman)
2012: Juara, menang atas Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (DenmarK)
2013: Juara, menang atas Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina)
2014: Juara, menang atas Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina)
2015: Runner-up, kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina)
Hendra/Ahsan
2013: Semifinal, kalah dari Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Cina)
2014: Juara, menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang)
2015: Babak kedua, kalah dari Fu Haifeng/Zhang Nan (Cina)