Suara.com - Gyulchekhra Bobokulova, (38) perempuan asal Uzbekistan yang dituduh membunuh seorang balita empat tahun dengan cara dipenggal, membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku bahwa Allah-lah yang memerintahkannya memenggal kepala si balita.
Pernyataan itu disampaikan Bobokulova kepada awak media saat berjalan menuju ruang persidangan di pengadilan Moskow, Rusia, Rabu (2/3/2016). Ibu tiga anak itupun membenarkan pertanyaan wartawan soal apakah ia menerima tuduhan pembunuhan yang diarahkan kepadanya.
Seorang penyidik yang menangani kasus ini mengatakan, hingga saat ini pihak berwajib belum menemukan tersangka lain yang terlibat dalam kejahatan ini. Bobokulova juga disinyalir mengalami gangguan jiwa.
BACA JUGA:
Pakai Waze, Tentara Israel Kesasar, Nyaris Mati di Kamp Palestina
Seperti diberitakan sebelumnya, Bobokulova diringkus aparat kepolisian saat dirinya berjalan sambil memamerkan kepala balita korbannya di depan stasiun kereta api Moskow. Sang korban tak lain adalah balita yang ia rawat, Nastya Meshcheryakova (4), putri dari pasangan suami istri Vladimir Meshcheryakov dan Ekaterina Meshcheryakova.
Kepada aparat, Bobokulova mengakui semua perbuatannya. Ia mencekik Nastya sebelum menggorok lehernya hingga putus dengan pisau dapur. Ia membawa kepala Nastya pergi dan meninggalkan tubuhnya di apartemen tempat keluarga tersebut tinggal.
Polisi sejauh ini sudah meminta keterangan dari pihak kerabat dan orangtua Bobokulova di Samarkand, Uzbekistan. Polisi juga belum menemukan bukti keterlibatan Bobokulova dengan organisasi teroris manapun kendati perempuan tersebut sempat berteriak-teriak bahwa dirinya adalah teroris dan akan meledakkan bom.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Surat Wasiat Osama Bin Laden Dibuka ke Publik
Kesaksian Mengerikan Mantan Anak Buah Penguasa Kalijodo