Suara.com - Sejumlah dokumen yang ditulis oleh Osama bin Laden, termasuk surat wasiatnya, beberapa surat pribadi, dan surat peringatan terhadap pemerintahan negara-negara di dunia, dirilis ke publik oleh Kantor Direktorat Intelijen Nasional Amerika Serikat pada Selasa (1/3/2016).
Surat-surat itu merupakan sebagian dari dokumen yang ditemukan di lokasi persembunyian gembong Al Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan, tempat ia ditembak mati oleh pasukan khusus AS pada Mei 2011 silam.
Dalam wasiatnya, yang ditulis pada tahun 1990an, Osama menjabarkan bahwa ia masih mempunyai harta bernilai 29 juta dolar, yang tersimpan di Sudan. Ia mengatakan bahwa uang itu diwasiatkan bagi "perjuangan jihad di jalan Allah" dan menyumbangkan sejumlah kecil kepada beberapa anggota keluarganya.
Meski demikian, tempat penyimpanan uang peninggalan Osama itu tak diketahui lokasinya.
Sementara dalam sebuah surat dari 2008, ia menulis, "Jika saya mati terbunuh, berdoalah bagi saya dan teruslah memberikan sumbangan atas nama saya."
Surat Osama juga membahas tentang masalah keuangan yang dihadapi oleh Al Qaeda. Ia menganjurkan agar Al Qaeda memeras beberapa negara, termasuk Mauritania, dengan janji bahwa negara-negara itu tak akan diserang oleh para teroris.
BACA JUGA:
Rusia Geger, Perempuan Berhijab Hitam Tenteng Kepala Balita
Bertentangan dengan Paham ISIS
Osama juga menulis tentang kerisauannya atas serangan terhadap Iran dan Turki, karena sebagian besar dana Al Qaeda disalurkan melalui kedua negara tersebut.
Yang juga menarik adalah surat Osama pada Januari 2011, sekitar lima bulan sebelum kematiannya. Dalam surat itu ia berbicara tentang rencana pindah dari Abbottabad. Tetapi rencana itu dibatalkan karena tampaknya ia yakin dia akan dilacak.
Ia juga menulis gagasannya tentang mendirikan kekhalifahan. Ia tampaknya berbeda dengan paham yang dianut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), karena dalam suratnya ia engan mendirikan kekhalifahan. Alasannya karena gagasan itu tidak populer dan bahwa memerintah bukanlah perkara mudah.
Kerisauan utama Osama, dari surat-suratnya, lebih banyak soal masalah pendidikan dari para rekannya dan perawatan kesehatan.
Dalam sebuah surat yang ditulis sekitar tiga bulan sebelum tewas, Osama meminta salah seorang sanak perempuannya mengunjungi seorang dokter perempuan, untuk berkonsultasi soal gejala penyakit dan memintanya menjalani ronsen jika gejala-gejala itu tak kunjung hilang.
Pada surat lain Osama juga menulis tentang kekhawatirannya, bahwa salah satu istrinya mungkin telah ditanami dengan chip ketika berobat ke seorang dokter gigi di Iran.
"Ukuran chip itu sekiranya sama dengan panjang biji gandum," tulis dia.
Ia juga menulis tentang ketakutan telah diikuti oleh agen-agen intelijen. Ia mengimbau para bawahannya untuk bepergian hanya di hari-hari berawan, agar tak bisa diintai oleh pesawat mata-mata musuh.
Hindari Mengorbankan Umat Muslim
Dalam surat-surat itu Osama juga menumpahkan keresahannya akan perpecahan di dalam Al Qaeda. Ia ingin agar jaringan teroris itu tetap padu. Dalam surat ke Libya, ia memuji keberhasilan negeri itu menumbangkan rezim "tiran" Moamar Qadafi dan meminta agar negeri itu bersatu di bawah panji-panji Islam.
Dalam surat lain yang ditujukan kepada "saudara dan saudari Muslim", Osama menekankan pentingnya menghindari jatuhnya korban dari umat Islam sendiri dalam serangan terhadap target. Ia juga mendesak agar Al Qaeda lebih bijaksana dalam menggunakan perisai manusia dalam setiap operasinya. (CNN)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kepada Tetangga, Saipul Jamil Mengaku Khilaf Lakukan Pencabulan
Ini Kata Ahok Setelah Kalijodo Berhasil Ditutup
Kapolda Metro Ungkap Kenapa Kalijodo Aman Selama Puluhan Tahun
Perahu Misterius dengan Mumi di atasnya Ditemukan di Filipina