Suara.com - Malam ini, tak terdengar lagi suara musik dangdut di kawasan prostitusi Kalijodo. Suaranya berubah jadi suara orang-orang berebut mengambil barang bekas dari bangunan yang sidang tadi dihancurkan aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ini besi-besi dijual mahal mas, saya sama anak ambil lumayan untuk kebutuhan dapur di rumah," kata Rasmat (40), salah satu warga, saat ditemui di Jalan Kepaduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Rasmat mengatakan barang-barang bekas yang telah dikumpulkannya, nanti akan dijual ke pengepul rongsokan.
"Satu kilo bisa Rp4 ribu, ini besi bisa berapa mas, saya aja angkut pakai mobil nih," kata Rasmat.
Selain warga sekitar Kalijodo, malam ini juga banyak pemulung dari berbagai daerah yang datang ke sana.
Tak semua warga yang datang ke Kalijodo untuk mengambil barang bekas. Banyak juga yang datang untuk menyaksikan sisa-sisa kejayaan Kalijodo sambil foto-foto.
Kalijodo yang selama ini dikenal sebagai pusatnya prostitusi kelas bawah, ditutup pemerintah. Kawasan ini, akan disulap menjadi taman kota.