Jokowi Pastikan Lihat Gerhana Matahari Total Pekan Depan

Senin, 29 Februari 2016 | 12:51 WIB
Jokowi Pastikan Lihat Gerhana Matahari Total Pekan Depan
Ilustrasi gerhana matahari total [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah wilayah di Indonesia akan dilalui gerhana matahari total (GMT). Peneliti, wisatawan dan masyarakat bersiap untuk menyambut gerhana matahari, Rabu (9/3/2016) pekan depan.

Tak ketinggalan, Presiden Joko Widodo juga berencana akan menyaksikannya, mengingat gerhana matahari kali ini istimewa. Karena hanya melewati daratan wilayah Indonesia.

Saat dikonfirmasi di daerah mana ia akan menonton gerhana matahari pada 9 Maret nanti, Jokowi masih merahasiakan.

"Lihat tanggal 9 (Maret) nanti," kata Jokowi singkat di kantor Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Gerhana matahari adalah fenomena langka yang jadi buruan manusia sejak dulu. Jalur totalitas gerhana membentang dari Samudra India hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Jalur gerhana itu selebar 155-160 kilometer dan terentang sejauh 1.200-1.300 kilometer, yang kali ini melintasi 12 provinsi di Indonesia.

Provinsi-provinsi itu adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Namun, tidak semua daerah di provinsi itu dilintasi jalur totalitas gerhana.

Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik. Totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Niugini selama 4 menit 9 detik.

Rabu (9/3/2016) pekan depan gerhana terjadi pagi hari bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB, sedangkan di Indonesia tengah dan timur pukul 07.25 Wita dan 08.35 WIT. Fase GMT rata-rata terjadi satu jam kemudian.

Selama GMT, piringan Matahari tertutup penuh oleh piringan Bulan dan hanya menyisakan cahaya korona atau bagian atas atmosfer Matahari. Pada saat itu nanti, hari yang terang akan berubah seperti senja sementara.

Di luar daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana akan mengalami gerhana matahari sebagian (GMS). Daerah yang mengalami GMS akan melihat Matahari berbentuk sabit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI