Dikritik Biem, Ahok: Kritiknya Harus Masuk Akal

Senin, 29 Februari 2016 | 11:34 WIB
Dikritik Biem, Ahok: Kritiknya Harus Masuk Akal
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak legenda Betawi Benjamin Suem, yang juga anggota DPR RI dari fraksi Gerindra Biem Triani Benjamin sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal maju di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Menurut Biem, saat diskusi publik bertajuk 'Menuju Kursi Empuk DKI Satu' di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/2/2016), Jakarta membutuh sosok pemimpin yang tegas, namun tidak marah-marah, dan humanis. Ia juga tak yakin akan ada bakal calon gubernur DKI yang bertarung di Pilgub 2017 melalui jalur non partai, termasuk petahana.

"Aduh mana ada sih yang ingin kursi gubernur nggak kritik petahana, ya biasa-bisa saja lah, cuma kritiknya ya harus masuk akal," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/2/2016).

Ahok bahkan mengapresiasi apabila Biem benar akan maju di Pilgub DKI. Menurut Ahok dirinya siap bersaing dengan bakal calon gubernur DKI termasuk bakal calon dari partai Gerindra.

"Bagus dong (kalau dia maju)," jelas Ahok.

Untuk diketahui kemarin Biem sempat menyindir kepemimpinan Ahok yang mengutamakan pembangunan secara fisik.

"Saya lihat saat ini pemerintah lebih membangun otak penuh, perut penuh, dompet penuh. Padahal hati juga harus penuh karena kebahagiaan dan kesejahteraan di hati. Pembangunan sekarang kurang dengan hati," kata Biem.

Ia bahkan sempat menyinggung langkah Pemprov DKI yang menertibkan kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara tak mengedepankan persuasif, sehingga Biem menilai penuh dengan kepentingan politik.

"Pembangunan jangan cuma fisik, masyarakat miskin harus terpenuhi secara lahiriah, batiniah, secara kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. (Menggusur Kalijodo) Untuk memenuhi kebutuhan politis saja. Harusnya dibicarakan kepada masyarakat," kata Biem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI