10 Unit Backhoe Disiapkan Untuk Gusur Kalijodo

Senin, 29 Februari 2016 | 10:00 WIB
10 Unit Backhoe Disiapkan Untuk Gusur Kalijodo
Proses pembongkaran Kalijodo oleh petugas, Senin (29/2/2016). [suara.com/Bowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walikota Jakarta Barat Anas Affendi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10 unit backhoe untuk melakukan penertiban bangunan di kawasan Kalijodo.

"Kita sudah siapkan 10 alat berat backhoe untuk bongkar rumah warga," kata Anas di lokasi pembongkaran, Senin (29/2/2016).

Menurutnya, semua warga RT 07, RW 10, Angke, Tambora, Jakarta Barat telah mengosongkan rumah. Sementara, kata Anas, sebagian warga Kalijodo yang tinggal di Jakarta Utara masih ada yang bertahan.

"Di Jakbar hanya 1 RT, sudah pindah semua tinggal bangunan saja untuk jakarta utara infonya masih ada warga yang masih bertahan dilokasi," kata Anas.

Menurut Anas, aparat gabungan dari Polisi, TNI dan Satpol PP akan mengevakuasi warga yang masih bertahan.

"Warga yang bertahan akan diamankan karena bangunan akan di bongkar,  kalau laki laki yang mengamankan Satpol Polri dan TNI kalau perempuan Polwan," kata Anas.

Adapun proses penggusuran akan dilakukan serempak di titik lokasi kawasan Kalijodo.

"Blok yang akan kita tertibkan serempak di lima titik, empat titik di utara dan satu titik di barat, serempak semuanya bergerak, semoga dalam waktu singkat selesai," katanya.

Anas sangat berterimakasih kepada warga yang telah mendukung proses penertiban kawasan Kalijodo.

"Terima kasih atas partisipasi dan kesadarannya karna untuk Jakarta Barat sudah pengertian dan untuk masyarakat, RTnya sudah mengerti dan peduli akan rencana penggusuran ini untuk mengembalikan fungsi sesuai peruntukan," kata dia.

Anas menambahkan jika warga yang terkena pembongkaran telah direlokasi ke rumah susun yang telah disiapkan Pemprov DKI.

"Mereka juga pindah ke tempat yang lebih layak kerumah susun yang lebih sehat, nyaman kalau di sini kan bangunannya udah tua, sumpek di pinggir kali. Kalau di sana khan bangunannya rapi, indah sehat, legal lagi. Kalau di sini kan ilegal," ucap Anas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI