LAPAN: Sampah Luar Angkasa Potensi Jatuh di Indonesia

Minggu, 28 Februari 2016 | 07:59 WIB
LAPAN: Sampah Luar Angkasa Potensi Jatuh di Indonesia
Wahana antariksa di orbit Bulan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyatakan Indonesia berpotensi kejatuhan sampah luar angkasa. Sebab jumlah sampah luar angkasa sampai ratusan juta unit.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan perlu pemantauan sampah antariksa secara berkala agar tidak menabrak satelit sekaligus mengantisipasi adanya sampah antariksa yang jatuh ke bumi.

"Potensi jatuh tetap ada makanya harus terus diawasi dan memperingatkan masyarakat serta lembaga terkait guna menghindari efek bahaya yang timbul dari sampah tersebut," ujar Thomas di Jakarta.

Hanya saja menurutnya, LAPAN tidak memiliki teknologi canggih untuk membersihkan sampah-sampah antariksa. Tapi mengarahkan penelitian bersama sejumlah universitas untuk mengembangkan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi sampah antariksa yang mungkin dapat mengganggu operasional satelit aktif di ruang angkasa.

Sebelumnya, Asisten Sekretaris Biro Pengendalian Senjata, Verifikasi, dan Kepatuhan Amerika Serikat Frank A Rose menjelaskan lebih dari 100.523.000 unit sampah antariksa berserakan di luar angkasa. Sampah itu terkumpul sejak 50 tahun terakhir.

Sampah itu berukuran lebih dari satu milimeter (mm) hingga lebih dari 10 centimeter (cm). Sampaj itu mengancam keberadaan satelit hingga stasiun luar angkasa.

Jika pengamatan dilakukan ke arah bumi dari ruang angkasa maka akan terlihat jelas perbedaan kondisi lingkungan ruang hampa udara di sekitarnya saat satelit pertama diluncurkan pada 1957. Terlihat satu titik sampah pun di sana.

Titik-titik sampah yang terlihat berwarna putih tertangkap satelit Amerika Serikat semakin bertambah di 1980, dan di 2015 lingkaran putih yang merupakan sampah antariksa semakin tampak jelas mengelilingi bumi.

"Dengan meningkatnya aktivitas di luar angkasa semakin tinggi kemungkinan tabrakan di luar angkasa terjadi dengan adanya sampah antariksa tersebut," kata Rose dalam diskusi di Jakarta.

Ia mengatakan radar milik The US Join Space Operations Center (JSpOC) berhasil melacak lebih dari 23.000 sampah antariksa seukuran bola softball atau lebih besar dari 10 cm. Selain juga berhasil melacak 500.000 lebih sampah antariksa dengan ukuran lebih dari satu centimeter, dan 100.000.000 lebih sampah antariksa dengan ukuran lebih besar hingga satu mm.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI