Ade Komaruddin: Voting Bentuk Salah Kaprah dalam Demokrasi

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 27 Februari 2016 | 20:51 WIB
Ade Komaruddin: Voting Bentuk Salah Kaprah dalam Demokrasi
Ketua DPR RI Ade Komaruddin. [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Ade Komaruddin mengkritisi fenomena voting yang sering terjadi dalam pemilihan pimpinan berbagai organisasi belakangan ini.

Dalam Musyawarah Daerah SOKSI Sumut di Wisma Benteng Medan, Sabtu, Ade Komaruddin menilai fenomena voting dalam pemilihan itu salah satu bentuk salah kaprah dalam demokrasi.

Fenomena yang sebenarnya dinilai kurang baik dalam perkembangan demokrasi tersebut mulai banyak terjadi setelah era reformasi bergulir.

Sesuai dengan substansi, politikus yang kini menjadi Ketua DPR RI beranggapan nilai tertingi dalam sebuah demokrasi adalah musyawarah mufakat.

Voting merupakan pilihan kedua, bahkan terakhir jika musyawarah mufakat tidak tercapai dalam penerapan demokrasi.

Dalam pengalaman selama ini, selain dapat menyebabkan perpecahan, voting juga membuka peluang besar terjadinya praktik politik uang.

"Itu menjadi pelajaran bahwa demokrasi melalui voting lebih banyak mudaratnya," kata Ade.

Ia mengatakan bahwa Partai Golkar menjadi salah satu pihak yang merasakan efek negatif dalam pemberlakuan voting tersebut sehingga menjadi parpol yang paling "produktif" menghasilkan parpol baru.

Parpol pertama yang dilahirkan adalan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), disusul Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), disusul parpol-parpol lain yang merupakan "alumni" Partai Golkar.

"Termasuk Pak SBY, dahulunya juga Golkar. Secara pribadi, saya mengatakan (voting) itu tidak bagus," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI