Suara.com - Pelatih tim tunggal putri pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Edwin Iriawan, akhirnya angkat bicara terkait performa anak asuhnya di Kualifikasi Piala Uber 2016 pekan lalu di Hyderabad, India.
Seperti diketahui, tim Uber Indonesia terhenti langkahnya dari salah satu "raksasa" bulutangkis dunia, Cina, di perempat final dengan skor 0-3.
Meski takluk dari tim yang secara kualitas di atas tunggal para pemain Indonesia, namun Edwin tetap menyorot performa para tunggal putri yang dinilainya belum maksimal.
Terlebih, sebelumnya di partai terakhir penyisihan grup WC, tim Uber Indonesia juga takluk dari juara Piala Uber 2010, Korea Selatan. Alhasil, kekalahan itu menempatkan Indonesia jadi runner-up grup dan berhadapan dengan Cina di babak 8 Besar.
Dalam laga melawan putri-putri Korsel, hanya Fitriani yang sumbangkan poin untuk Indonesia, yakni mengalahkan tunggal ketiga Korsel, Kim Hyon Min, 14-21, 21-16, 21-19.
Sedangkan, dua tunggal putri Indonesia yang diturunkan lebih dulu, Maria Febe Kusumastuti dan Lindaweni Fanetri, dikandaskan perlawanannya oleh Sung Ji Hyun dan Bae Yeon Ju.
“Penampilan Linda saat melawan Bae Yeon Ju memang kurang maksimal, justru malah Fitriani yang tampil cukup bagus dan menyumbang poin,” ungkap Edwin di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
“Untuk putaran final Piala Uber mendatang, sepertinya dua pemain senior akan diikutkan, yaitu Linda dan Febe. Sedangkan posisi berikutnya akan diisi tiga kandidat yaitu Gregoria (Mariska) atau Fitriani atau Hanna (Ramadini). Saya berharap di putaran final nanti, Febe ada di peak performance-nya. Semoga Febe bisa mengeluarkan semua kemampuannya,” lanjut Edwin. (PBSI)