Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pengangkatan Helmy Fauzy menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Mesir bukan sebagai balas budi dan bagi-bagi jabatan karena yang bersangkutan merupakan relawan Seknas Jokowi pada saat pemilihan Presiden 2014 lalu. Helmy dilantik Presiden Joko Widodo karena yang bersangkutan memiliki kapasitas dan mumpuni.
"Dubes itu kan representasi negara di luar negeri, tentu yang dilantik dengan pertimbangan yang cukup matang dengan kapabilitas yang ada," kata Pramono di kantornya, Sekretariat Kabinet, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Dia menjelaskan, Helmy berpengalaman dua periode sebagai anggota Komisi I DPR RI. Dia dianggap sosok yang profesional.
"Helmy ini memang relawan (Jokowi), tapi lihat track recordnya dua periode jadi anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi PDIP. Dan dia memang mempunyai kapabilitas dan kapasitas di situ," ujar dia.
Pram membeberkan, Helmy sejak dulu terobsesi ingin menjadi Dubes. Kebetulan pada saat Pilpres 2014 lalu dia bergabung menjadi tim relawan Seknas Jokowi.
"Diaa memang dari dulu punya keinginan jadi Dubes bukan relawan. Tapi memang Presiden dalam mengangkat seseorang adalah kapabilitas dan kapasitasnya, tebukti fit and proper test di DPR dia termasuk rankingnya tinggi," terang Pram.
Seperti diketahui, Helmy di lantik Jokowi sebagai Dubes LBBP untuk Mesir bersama sembilan Dubes lainnya. Dia dilantik Kamis (25/2/2016) di Istana Negara, Jakarta.