Kasubdit Bantuan Hukum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Aminullah mengaku optimis Hakim Tunggal Pengadilan Jakarta Pusat yang menyidangkan gugatan praperadilan yang diajukan oleh Tersangka Jessica Kumla Wongso akan menolak permohonan pihak Jessica.
Karena menurutnya, penangkapan dan penahanan terhadap Jessica dilakukan oleh Suditkum Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, bukan Polsek Metro Tanah Abang. Kata Aminullah, yang menjadi termohon dalam gugatan Jessica adalah Polsek Metro Tanah Abang.
"Sesuai dengan jawaban kami yang telah kami sampikan, kami tetap bertahan dengan itu, kami yakin, kami sangat optimis, argumentasi hukum kami sangat menyakinkan," kata Aminulah usai sidang dengan agenda pembacaan kesimpulan di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Jalan Bungur Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat(26/2/2016).
Meski demikian, terkait permohonan pihak Jessica yang menilai penangkapan dan penetapan tersangkanya tidak sah, menurut Aminullah tidaklah dapat diterima. Karena menurutnya, orang yang tertangkap tangan tersebut sudah bisa langsung ditetapkan sebagai tersangka.
"Tidak semua setiap tersangka harus dipanggil dulu,lalu ditahan, itu situasional, sifatnya sangat bergantung pada situasinya. Ada kasus tertentu macam penipuan barangkali itu bisa, tapi kalau kasus yang menimbulkan keresahan seperti perampokan, pembunuhan, penahanannya bisa melalui penangkapan tanpa dipanggil terlebih dahulu," katanya.
Seperti diketahui, pihak Jessica telah mengajukan 21 butir gugatan dalam sidang praperadilan. Hal yang paling disorot oleh pihak kuasa hukum Jessica adalah terkait mekanisme penggeledahan, penahanan dan pencekalan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap Jessica. Hal tersebut dianggap tidak sah dan sewenang-wenang. Atas argumen yang telah disampaikan, pihaknya pun merasa yakin akan dikabulkan oleh Hakim.
Namun, hal itu dibantah oleh pihak kepolisian, karena selain dianggap sudah memiliki dua alat bukti yang cukup, juga karena permohonan pemohon sudah salah alamat. Dalam permohonannya, Pihak Jessica hanya menajdiakan Polsek Metro Tanah Abang sebagai Pihak termohon, tanpa ada pihak termohon lainnya. Padahal, penangkapan dan penetapan tersangka terhadap Jessica dilakukan oleh Polda Metro Jaya karena sebelumnya sudah dilimpahkan oleh Polsek Metro Tanah Abang.
"Tidak disebutkan oleh pemohon adanya pihak lain yang dijadikan termohon, misalnya termohon dua atau termohon tiga. Dengan demikian pemohon dalam permohonannya hanya melibatkan Polsek Tanah Abang. Polda Metro Jaya, Suditkum Jatanras tidak dijadikan termohon lain, sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima," kata Aminullah saat mrmbacakan jawaban gugatan Pemohon pada Rabu(24/2/2016) lalu.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Solihin. Mirna tewas usai meminum kopi yang telah dibubuhi zat sianida saat bertemu dengan Jessica dan Hani di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Towns, Jakarta, 6 Januari lalu.
Jessica disangka melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Dengan Sengaja dengan ancaman maksimal hukuman mati.