Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Butuh Sosialisasi

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 26 Februari 2016 | 00:41 WIB
Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Butuh Sosialisasi
Penerepan Kantong Plastik Berbayar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Modern Sevel Indonesia yang bergerak di bidang ritel menilai kebijakan kantong plastik berbayar yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetap butuh sosialisasi.

"Kami memang ikut aturan pemerintah, sekarang memang masyarakat sudah beli, namun tetap butuh sosialisasi utamanya agar mengerti bahwa ini adalah program pemerintah," kata Direktur Operasional PT Modern Sevel Indonesia (7-Eleven) Sonny A Liauw saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Sosialisasi tersebut, kata Sonny, dibutuhkan sebagai antisipasi adanya masyarakat yang belum mengetahui kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik di Indonesia yang efeknya dapat mengurangi produksi sampah.

"Masyarakat tidak banyak bertanya karena kami jelaskan ke mereka ketika mereka ke kasir, kami bilang itu program pemerintah sebagai proses mendidik masyarakat agar jangan menggunakan plastik sebaiknya bawa supaya konsumsi ini berkurang," ucapnya.

Pemerintah mengharapkan masyarakat secara perlahan terdidik agar tidak sembarangan dalam menggunakan barang-barang yang berpotensi memproduksi sampah berbahaya seperti plastik dengan menetapkan harga minimal standar Rp200 untuk setiap kantong plastik.

Ketika ditanya, apakah dengan kebijakan itu, apakah perusahaan mendapatkan penambahan dalam pendapatan (reveneu) akibat regulasi itu, Sonny mengatakan ada namun tidak signifikan.

"Kecil sebetulnya penambahan dari Rp200 itu per kantong dan tidak signifikan. Ini mungkin karena di kami yang take away itu sedikit, beda dengan minimarket," ujar dia.

Sonny juga menyatakan ke depan pihaknya akan mengganti kantong plastik di ritel 7-Eleven Indonesia menjadi kantung yang terbuat dari kertas daur ulang yang lebih ramah lingkungan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kamia akan menggunakan kertas daur ulang sebagai kantung yang lebih ramah lingkungan, saat ini kami sedang rancang bentuknya. Apakah akan dikenakan biaya juga atau tidak, lihat nanti," ujarnya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI