Presiden Joko Widodo membantah rumor yang menyebutkan pelantikan Helmy Fauzy menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Mesir sebagai bagian dari balas budi alias bagi-bagi jabatan. Di Pemilihan Presiden 2014 lalu, Helmy merupakan Dewan Pakar Hubungan Internasional Seknas Jokowi.
"Saya ingin sampaikan bagi yang belum tahu, kalau itu bukan bagi-bagi jabatan," kata juru bicara Presiden, Johan Budi, di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Jokowi, kata Johan, tak akan sembarangan menugaskan seseorang. Jokowi akan mempertimbangkan kapasitas dan kemampuannya dulu.
"Saya ingin sampaikan bagi yang belum tahu, kalau itu bukan bagi-bagi jabatan," kata juru bicara Presiden, Johan Budi, di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Jokowi, kata Johan, tak akan sembarangan menugaskan seseorang. Jokowi akan mempertimbangkan kapasitas dan kemampuannya dulu.
"Presiden angkat seseorang pasti punya latar belakang kemampuan orang itu untuk menempati pos-pos, mau dubes atau komisaris," ujar dia.
Menurut Johan persepsi Jokowi bagi-bagi jabatan hanya berasal dari para haters. Mereka akan mencari celah untuk menyerang mantan gubernur Jakarta itu.
"Saya rasa ini bukan karena relawannya, tapi persepsi itu muncul dari haters, pihak yang tidak suka dengan Presiden Jokowi. Kalau yang tidak suka Presiden, pasti apa yang akan dilakukan pasti jelek," kata Johan.