Suara.com - Kementerian Kesehatan kembali menegaskan dukungan penelitian Warsito Purwo Taruno, sang penemu alat pembasmi kanker. Sementara Warsito saat ini sudah banyak berkiprah di luar negeri setelah tidak boleh menjual temuannya itu.
Dalam siaran persnya, Kementerian Kesehatan menyatakan mendukung penelitian Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) untuk terapi kanker itu. Kementerian Kesehatan dan Kemenristek Dikti telah membentuk konsorsium guna memfasilitasi penelitian ECCT tersebut.
"Konsorsium sudah memfasilitasi penelitian ECCT untuk terapi kanker sejak Januari 2016 dan Kemenkes mendorong lebih cepat dibandingkan penelitian pada umumnya," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi, Kamis (24/2/2015).
Oscar bercerita awal Februari 2016 lalu, Tim Review dari Kemenkes, Kemendiktiristek, LIPI dan KNKP menyampaikan ECCT belum dapat disimpulkan keamanan dan kemanfaatannya dalam terapi kanker. Oleh karena itu, Pemerintah memfasitasi lanjutan penelitian ECCT sesuai kaidah pengembangan alat kesehatan yang baik.
"Penelitian ECCT dikembangkan sesuai dengan jenis kanker dari tahap pra klinik hingga penelitian klinik didasarkan Uji Klinik yang Baik sesuai standar WHO," kata dia.
Ilmuan Indonesia sekaligus penemu alat terapi kanker "Electro-Capacitive Cancer Therapy" (ECCT) Warsito Purwo Taruno hengkang ke luar negeri. Lembaga risetnya tidak mendapat kejelasan dari pemerintah.
Warsito mengembangkan penemuannya di Warsawa, Polandia. Sebab berbulan-bulan dia tidak mendapatkan kejelasan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi atas penemuannya itu. Padahal penemuan alat anti kankernya sudah menyembuhkan banyak orang.
Dalam laman Facebooknya Warsito mengaku akan menggelar pelatihan di Polandia. Setelah itu di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Sri Lanka, Rusia, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, India, Singapura, dan Malaysia.
"Warsawa adalah kota kelahiran Marie Curie, fisikawan, penemu Polon dan Radon. Satu-satunya wanita yang meraih Nobel dua kali, pionir radio terapi 100 tahun lebih yang lalu. Sekarang, kami memulai pelatihan ECCT internasional pertama untuk pengobatan kanker dari tempat pertama kali Curie Intitute of Oncology, Warsawa didirikan," begitu isi laman Facebooknya.