Suara.com - Perang urat syaraf dilancarkan tim MotoGP Ducati jelang bergulirnya musim baru balapan roda dua bergengsi tersebut, 20 Maret mendatang. Pabrikan asal Italia itu mengklaim Desmosedici GP16 akan jadi tunggangan yang lebih konsisten bagi kedua pembalapnya, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, dan jadi salah satu penantang kuat bagi dua pabrikan besar, Yamaha dan Honda, musim ini.
Musim lalu Ducati sempat mencuri perhatian penggemar MotoGP, khususnya di lima seri pertama, dengan mengirimkan pembalapnya empat kali naik podium. Setelah itu, Ducati yang musim lalu menggunakan Desmosedici GP15 terlihat mulai tidak konsisten performanya.
Dovizioso jadi pembalap Ducati musim lalu yang tampil menggebrak di awal dengan empat kali naik podium kedua di lima seri awal. Namun, di akhir kompetisi mantan pembalap Repsol Honda itu hanya menempati peringkat ketujuh.
Sementara, Iannone yang meski hanya tiga kali naik podium, namun performanya terhitung lebih konsisten. Pembalap berusia 26 tahun itu berhasil menempati posisi kelima klasemen akhir, terpaut 142 poin dari pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang jadi juara dunia dengan total 330 poin.
"Desmosedici GP16 adalah evolusi dari versi musim lalu. Tujuan kami musim ini adalah lebih konsisten mengarungi kejuaraan sepanjang seri. Musim lalu kami delapan kali naik podium dan empat diantaranya finis kedua, tapi kami tidak selalu punya konsistensi sepanjang musim," ujar Manajer Umum Ducati Corse, Gigi Dall'Inga.
"Kami harus terus berjuang mencapai posisi teratas dan kembali memenangkan balapan lagi. Kami tahu bahwa itu tujuan yang sangat ambisius, tapi kami siap menghadapi momen yang paling sulit dari tantangan tahun ini," lanjut Dall'Inga.
Terakhir kali, Ducati berhasil mencetak pembalapnya jadi juara dunia, yakni di tahun 2007. Ketika itu, Ducati diperkuat pembalap Australia, Casey Stoner, yang sukses memenangi 10 dari 18 seri yang dilombakan. (Crash)
Statistik Ducati di MotoGP 2015
Seri Dovizioso Iannone
GP Qatar Posisi 2 Posisi 3