Pengakuan Gadis Remaja yang Dibebaskan dari Tangan ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2016 | 14:53 WIB
Pengakuan Gadis Remaja yang Dibebaskan dari Tangan ISIS
Gadis remaja yang dibebaskan setelah beberapa lama hidup di tengah kelompok ISIS atas ajakan kekasihnya. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis remaja Swedia menuturkan betapa sulitnya hidup di tengah-tengah kelompok ISIS. Si remaja putri berhasil diselamatkan dari wilayah Irak yang dikuasai ISIS setelah diajak sang kekasih bergabung dengan kelompok teror tersebut.

Remaja berusia 16 tahun tersebut dibebaskan dari Irak bagian utara oleh pasukan khusus Kurdi. Dalam wawancara dengan saluran televisi Kurdi, si remaja mengaku berkenalan dengan sang kekasih pada pertengahan tahun 2014 setelah keluar dari sekolahnya di Swedia.

"Awalnya hubungan kami baik namun ia mulai menonton video-video ISIS dan membicarakan tentang mereka dan hal-hal yang berhubungan dengan itu," kata si remaja dalam wawancara singkat dengan televisi Kurdistan 24.

"Lalu dia bilang dia ingin bergabung dengan ISIS dan saya bilang baiklah, tidak masalah, karena saya tidak tahu apa itu ISIS, saya sama sekali tidak tahu," ungkap si gadis.

BACA JUGA: 

Suami Hesty "Klepek Klepek" Masih Misterius

Kemudian, si gadis dan kekasihnya meninggalkan Swedia pada akhir Mei 2015. Mereka melintasi benua Eropa dengan bus dan kereta sampai perbatasan Turki di Provinsi Gaziantep. Dari situ, mereka menyeberang ke Suriah.

Sesampainya di sana, mereka dijemput militan ISIS dengan bus bersama para lelaki dan perempuan lain ke Mosul, kota yang terletak di negara tetangga Suriah, Irak. Di Mosul, mereka dipersilakan tinggal di sebuah rumah. Tidak ada pasokan listrik maupun air di rumah tersebut.

"Saya tidak punya uang pula, itu adalah hidup yang amat sulit," kata gadis tersebut.

"Ketika saya mendapat ponsel, saya mulai menghubungi ibu saya dan mengatakan 'saya ingin pulang'," ujarnya.

Remaja putri yang dibebaskan pasukan Kurdi pada tanggal 17 Februari lalu, saat ini masih berada di kawasan Kurdistan Irak. Selanjutnya, ia akan diserahkan kepada otoritas Swedia.

"Di Swedia kami punya segalanya, dan ketika saya di sana, kami tidak punya apa-apa," pungkasnya.

Diperkirakan, ada ratusan lelaki dan perempuan asal negara-negara Barat yang bergabung dengan ISIS sejak kelompok tersebut menguasai sejumlah besar daerah di Irak dan Suriah pada bulan Juni 2014.

Awal bulan ini, pengadilan Inggris memenjarakan seorang ibu yang membawa putranya yang masih berusia 14 bulan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Si ibu divonis enam tahun bui.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Diary Seorang PSK Kalijodo Ditemukan, Isinya Bikin Merinding

BAP Dicabut, Saipul Jamil Suap Polisi?

Pamela "Duo Serigala" Gosipnya Pacar Lesbi Ovi

4 Alasan Jessica Tidak Layak Jadi Tersangka Pembunuh Mirna

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI