TNI Akui Penangkapan Kasus Narkoba, Tapi Tak Tahu Soal Ivan Haz

Siswanto Suara.Com
Selasa, 23 Februari 2016 | 15:16 WIB
TNI Akui Penangkapan Kasus Narkoba, Tapi Tak Tahu Soal Ivan Haz
Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengakui ada penangkapan terhadap sejumlah anggota Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat di perumahan Kostrad, Jalan Tanah Kusir Raya, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016) kemarin. Mereka ditangkap karena diduga terlibat kasus narkoba jenis sabu.

"Iya, betul. Pada prisnipnya peristiwa itu benar ada. kami lakukan pengecekan, pemeriksaan ke dalam karena memang kami konsen pada kasus narkoba yang semakin membahayakan di republik kita ini," kata Fadhilah kepada Suara.com, Selasa (23/2/2016).

Fadhilah menambahkan saat ini proses pemeriksaan terhadap anggota Kostrad sedang berlangsung.

"Dari situ, sekarang ini orang-orang yang terlibat di dalamnya sedang diperiksa, ditindak lanjuti," kata dia.

Saat ini, kata Fadhilah, kasus tersebut masih ditangani Kostrad.

Menurut informasi, tiga anggota Kostrad yang diamankan yakni Sertu Anton Siregar/Sintel Kostrad, Kopka Nasikun/Ajen Kostrad, Kopka Bambang/Pal Kostrad.
Selain itu, lima anggota polisi juga dikabarkan ikut ditangkap. Mereka adalah Briptu Endi dari Polres Jakarta Selatan yang tugas di KPK, Aiptu Alfi bertugas di Mabes Polri. Bripka Agus Beler tugas di Polsek Kebayoran lama, Aipda Wandi tugas di Polres Jakarta Selatan, Aiptu Arip tugas Polres Tangerang Selatan.

Dalam operasi tersebut lima warga perumahan Kostrad juga ikut terjaring, yakni Hidayat, Olan, Joni, Supri, Sugeng.

Anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang kini jadi anggota DPR dari Fraksi PPP, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, kabarnya juga ikut ditangkap.

Ketika dimintai tanggapan soal apakah Ivan Haz juga ditangkap, Fadhilah mengatakan belum dapat memastikannya.

"Itu masih informasi-informasi, tidak mau saya tidak menyebutkan nama. Belum tahu saya," kata Fadhilah.

"Untuk menghindari opini yang berkembang, sebaiknya beri kesempatan kami melakukan pemeriksaan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI