Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak mau duet dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang akan diselenggarakan tahun 2017. Lho, kenapa?
"Ngapain saya pasangan sama orang pinter gitu. Repot saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Ahok dan Yusril berasal dari daerah yang sama, Belitung Timur. Itu sebabnya, kata Ahok, wajar baginya kalau dalam pilkada nanti mantan calon presiden itu bisa lebih unggul.
"Sekampung sama saya gitu lho, jadi kalau saya kalah wajar dong orang dia hebat. Kalau saya menang hebat saya lawan dia," kata Ahok.
Ahok kerap memuji Yusril. Misalnya pengalaman pada pemilihan presiden tahun 1999. Sebenarnya ketika itu Yusril punya peluang besar untuk menjadi presiden. Tapi, kata Ahok, ketika itu Yusril mengalah untuk memberi kesempatan kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Cuma sayang waktu itu ada kesempatan dia ngalah buat Gus Dur waktu itu, itu aja Bang Yusril. Padahal Bang Yusril kalau dulu ikut nyalon, walaupun kalah berikutnya jadi Presiden tuh dia. Makanya dia mau lewat langkah," kata Ahok, kemarin.
Ahok juga mengungkapkan kenapa Yusril ingin menjadi gubernur Jakarta, sebenarnya Yusril nanti ingin melangkah lagi ke pemilihan presiden.
"Ya itu pikiran beliau, makanya beliau ngotot pengen maju di DKI karena beliau ngebet pengen jadi Presiden kan?" kata Ahok.