Eks Anggota Gafatar Dianggap Rentan Direkrut Organisasi Teroris

Senin, 22 Februari 2016 | 09:59 WIB
Eks Anggota Gafatar Dianggap Rentan Direkrut Organisasi Teroris
Ratusan pengungsi mantan anggota Gafatar saat tiba di dermaga Kolinlamil TNI AL‎, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dinilai berpotensi untuk direkrut oleh kelompok radikal seperti Jamaah Islamiyah (JI), bila tidak diberikan bimbingan yang tepat.

"Mereka (JI dan Gafatar) punya beberapa pemahaman yang sama. Kalau penanganannya tidak tepat, bisa saja para anggota eks Gafatar direkrut oleh JI di kemudian hari," kata Kapolda Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Brigjen Erwin Triwanto, di Yogyakarta, Senin (22/2/2016).

 
Erwin mengatakan, beberapa pemahaman yang sama dalam kedua kelompok itu di antaranya adalah ajaran tentang fai dan thogut. Makanya menurutnya, dikhawatirkan muncul ketertarikan para mantan pengikut Gafatar untuk bergabung ke organisasi lain yang memiliki pemahaman serupa.

"(Terkait) Fai, mereka boleh merampok harta orang-orang kafir. Thogut, penyebutan untuk orang-orang di luar kelompok mereka," katanya.

Menurut Erwin, pihaknya berharap peranan pemda dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar lebih maksimal dalam menangani para mantan jaringan Gafatar.

"Saya harap pemerintah jangan asal tarik (eks Gafatar), menampung dan membina mereka begitu saja. Jangan anggap kecil Gafatar. Harus serius, (baik) pemda, MUI, maupun Kejaksaan Agung," katanya.

Pasalnya, menurut Erwin lagi, Gafatar tidak mengenal kata bubar, tapi hanya mengalami masa kemunduran, sehingga dikhawatirkan dapat kembali bangkit.

"Sekarang mereka (Gafatar) sedang surut," ujar jenderal bintang satu itu.

Erwin pun mendesak para pemangku kepentingan terkait untuk mengawasi dan membina eks jaringan Gafatar secara intensif, untuk mencegah mereka kembali bergerak merekrut anggota-anggota baru. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI