Vinolia Wakijo: Saya Tak Terima LGBT Disebut Penyakit

Minggu, 21 Februari 2016 | 22:17 WIB
Vinolia Wakijo: Saya Tak Terima LGBT Disebut Penyakit
Pendiri Yayasan Keluarga Besar Waria Yogyakarta, Vinolia Wakijo [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak hal negatif yang belakangan ini dialamatkan ‎kepada komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender.

Tokoh LGBT yang merupakan pendiri Yayasan Keluarga Besar Waria Yogyakarta, Vinolia Wakijo, mengatakan tidak bisa begitu juga. Jangan karena seorang paedofil kebetulan LGBT, lantas digeneralisir semua begitu.

Menurut penelitian di berbagai lembaga, katanya, pelaku paedofil rata-rata‎ lelaki heteroseksual.

‎"Pelaku paedofil bukan hanya LGBT. Justru heteroseksual lebih banyak yang paedofil," kata Vinolia di Kuningan, Jakarta, Minggu (21/2/2016).

‎Lebih jauh, Vinolia mengaku kaget dengan adanya berita yang menyebutkan LGBT mempengaruhi serta mengajarkan anak-anak normal menjadi LGBT. Menurut dia, hal tersebut merupakan penghakiman tanpa dasar.

‎"Saya merasa kaget, ramai dibicarakan di publik bahwa seorang LGBT mendidik anak-anak yang akan jadi LGBT.‎ Bahkan ada yang menyebut LGBT itu penyakit, saya tidak terima (anggapan itu)," kata Vinolia.

Vinolia menolak anggapan bahwa LGBT merupakan penyakit.

Vinolia menyontohkan dirinya yang waria dan tetap bisa berbaur dengan masyarakat di Yogya. Masyarakat, katanya, menerimanya dengan baik. Bahkan, dia dan waria lainnya terlibat kegiatan PKK dan  karang taruna.

"Pada 17 Agustus (perayaan hari kemerdekaan) masyarakat setempat lari ke Yayasan Kebaya untuk minta diajarin nari," kata dia.

"Masalah surga dan neraka itu urusan saya kepada Allah SWT. Nanti yang ditanya Tuhan bukan jenis kelamin, tapi adalah amal ibadah,"‎ Vinolia menambahkan.

‎Suatu hari, Vinolia pernah ditanya seorang lelaki paedofil, kenapa selalu membantu anak-anak jalanan dan waria yang terpinggirkan.

"Saya bilang bayangkan saja itu ‎keluargamu," ‎tutur waria yang sudah berumur setengah abad ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI