Suara.com - Ratusan anggota Polda Metro Jaya kembali dikerahkan untuk mengamankan sekitar kawasan prostitusi Kalijodo, Minggu (21/2/2016).
"(Ada) 575 personil gabungan (dikerahkan di lokasi)," kata Kapolsek Penjaringan Ajun Komisaris Besar Teddi Setiawan di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ketika ditanya alasan polisi memasang garis polisi di sejumlah kafe, termasuk kafe Intan milik tokoh Kalijodo, Abdul Aziz atau Daeng Aziz, Teddi enggan menjelaskan lebih rinci.
"Lihat saja situasinya nih. Anda lihat, kan apa yang ditemukan (razia pekat) kemarin," kata dia.
Menurut pengamatan Suara.com, di kawasan Kalijodo saat berdiri dua tenda berukuran besar. Tenda yang dibangun di dekat kafe Intan dipakai untuk posko polisi.
"Yang jaga di sini (kafe Intan) satu kompi," kata Perwira Pertama Sub Direktorat Pengendalian Massa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Ipda Salomo H. Tobing.
Di halaman kafe Intan yang memiliki lantai tiga itu, disiagakan dua mobil untuk pengendali massa.
Wartawan tidak diperkenankan memasuki kafe Intan. Kafe tersebut memiliki halaman luas, jauh lebih luas dibandingkan kafe-kafe di Kalijodo lainnya.
Dalam operasi kemarin, polisi menemukan berbagai jenis senjata di dalam kafe Intan.
"Kami temukan badik, samurai, golok, anak panah, tombak, ratusan senjata tajam itu ditemukan di kafe milik Azis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Sabtu (20/2/2016).