Suara.com - Hari ini, Gereja Bethel Indonesia masih dipenuhi jemaat. Gereja ini terletak di Jalan Kepanduan II, RT 3, RW 5, Penjaringan, Jakarta Utara, kawasan yang akan ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Puluhan jemaat terlihat khidmat menjalankan kebaktian.
"Ini ibadah terakhir kami. Rencananya, habis ibadah, besoknya atau beberapa hari lagi, jemaat mau bantu bongkarin bangunan ini," kata salah satu jemaat.
Menurut pengamatan Suara.com, di pintu masuk gereja terpasang spanduk berwana putih. Di spanduk, terdapat tulisan "Terima Kasih Masyarakat Kalijodo untuk 48 Tahun Kebersamaan, Tuhan Mengasihi Kita Semua."
Jemaat Gereja Bethel Indonesia umumnya warga yang menetap di Kalijodo.
Jemaat sedih karena akan segera kehilangan gereja tercinta. Mereka berharap setelah gereja dibongkar karena kawasan Kalijodo akan dibuah menjadi ruang terbuka hijau, pemerintah memberikan tempat ibadah yang baru.
"Itu tunggu pak pendeta nanti, kami masih ibadah. Tapi, yang pasti, kami sedih sekali, sudah puluhan tahun ibadah di sini, harus berakhir," kata dia
Hari Kamis (18/2/2016) lalu, pemerintah telah memberikan surat peringatan satu kepada pemilik bangunan di Kalijodo. Dalam tempo tujuh hari, mereka harus membongkar sendiri bangunan. Kalau tidak mau, akan diberi SP 2, kemudian SP 3. Kalau tetap bertahan, aparat yang akan membongkar sendiri.
Sebelum SP 1, beberapa waktu yang lalu, pemerintah Jakarta sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada warga yang isinya tentang rencana penutupan dan pembongkaran tempat prostitusi, usaha kafe, dan lokasi peredaran minuman keras di Kalijodo. Kawasan ini akan dikembali fungsinya menjadi ruang terbuka hijau.
Pemerintah menawarkan solusi alih profesi melalui pelatihan di balai latihan kerja, panti sosial, dan dibantu kalau penghuni Kalijodo ingin pulang ke daerah asal masing-masing. Sementara bagi pemilik bangunan yang tidak mempunyai tempat tinggal lain, tetapi punya KTP Jakarta, akan disiapkan rumah susun.