Belanja di DKI Jakarta, Kantong Plastik Tak Lagi Gratis

Minggu, 21 Februari 2016 | 10:59 WIB
Belanja di DKI Jakarta, Kantong Plastik Tak Lagi Gratis
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kepulauan Seribu (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ‎mengungkapkan, penduduk Ibu Kota dalam sehari menghasilkan sampah hingga 6.500-7.000 ton. Dari ribuan ton sampah tersebut, 15 persen diantaranya merupakan sampah anorganik yang berbahan dasar plastik.

Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan sangat berdampak buruhk bagi lingkungan.

"Penanganan sampah tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong, perilaku membuang sampah harus dimulai dari hulu hingga hilir. Perlu ditumbuhkan perilaku masyarakat malu membuang sampah di sembarang tempat," kata Djarot dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (21/2/2016).

Dia menjelaskan,‎ revolusi mental perlu ditanamkan dalam penanganan sampah dari hulu sampai hilir. Jika warga peduli pada penanganan sampah, generasi yang akan datang tidak perlu mendapat warisan masalah sampah. Djarot menegaskan, sampah plastik harus dikurangi, sebab sampah ini baru bisa terurai antara 500-1000 tahun ke depan.

Oleh karena itu, lanjut dia, ke depan untuk mengurangi sampah plastik‎ warga yang berbelanja yang menggunakan kantong plastik harus dibayar. Dia menargetkan orang yang belanja di pasar maupun mini market atau swalayan di Jakarta harus bayar dengan harga Rp5.000, jika tidak harus bawa kantong sendiri dari rumah.

"Sebagian besar sampah kita adalah kantong plastik. Tas kresek ini harus berbayar baik di pasar tradisional ataupun retail modern. Mereka harus membayar paling tidak Rp5.000 apabila ingin membeli tas kresek ini.‎ Kenapa harus berbayar, kalau mau belanja dan tidak dikenai biaya untuk tas ini, saya sarankan membawa tas sendiri dari rumah seperti yang dilakukan orang tua kita di masa lalu," ujar dia.

Menurut Djarot, hal ini telah dilakukan uji coba sudah sebulan. Ke depannya, akan dibuat regulasi atau kebijakannya.

"Uji coba ini dimulai sebulan lalu, nanti akan dibahas apakah dalam bentuk Pergub atau kami angkat dalam bentuk Perda. Bring your own bag! Supaya betul-betul menghargai dan tidak membuang sampah sembarangan. Kami serentak akan melakukan sosilisasi dan selebaran stop memberikan kantong plastik gratis, karena Jakarta harus menjadi kota yang bersih dan nyaman. Inilah saatnya menyelamatkan lingkungan hidup," tandas Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI