Suara.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad, pada Sabtu (20/2/2016) mengatakan, dirinya siap melakukan gencatan senjata dalam perang saudara di Suriah, dengan sejumlah syarat. Ia meminta kubu pemberontak, yang ia sebut sebagai "teroris" tidak memanfaatkan gencatan senjata untuk keuntungan mereka sendiri.
Assad juga meminta negara-negara yang membekingi pemberontak untuk menghentikan pula bantuan mereka.
"Kami telah mengatakan bahwa kami siap menghentikan operasi militer, namun hal ini berhubungan pula dengan faktor-faktor lain yang lebih penting... seperti mencegah para teroris memanfaatkan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka," kata Presiden Assad seperti dikutip oleh media online kepresidenan Suriah.
Assad mengatakan, gencatan senjata tersebut juga harus bisa memastikan agar negara-negara lain, khususnya Turki, tidak mengirimkan pasukan atau senjata atau bantuan logistik apapun masuk ke Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, mendesak agar gencatan senjata segera terwujud di Suriah. Hal tersebut disampaikan Kerry dalam pembicaraan per telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Menlu menyatakan harapan agar gencatan senjata total dapat tercapai dalam waktu dekat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby. (Reuters)