Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kegiatan paguyuban Ikatan Keluarga Tidore (IKT) telah mencontohkan penerjemahan berjihad tanpa kekerasan, yaitu memerangi kemiskinan lewat program Bedah Rumah Barifola.
"Kita dicerahkan IKT bahwa perspektif jihad adalah melawan kemiskinan dan rumah tidak layak huni. Kegiatan ini (merupakan) perspektif jihad yang tidak berperang dan mengangkat senjata," kata Mensos, seusai menghadiri acara IKT Bedah Rumah Barifola di Ternate, Sabtu (20/2/2016).
Menurut Khofifah, kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban IKT ini memberikan sudut pandang baru mengenai pejuang jihad.
"Ini adalah sudut pandang mujahid mujahidah. Semoga perspektif ini mencerahkan keagamaan soal Islamophobia," kata Mensos pula.
Menurut Mensos lagi, kegiatan IKT dapat menjadi percontohan bagi umat Muslim dalam menerjemahkan makna jihad. Lebih jauh, dia pun mengatakan soal keinginannya untuk menyebarluaskan semangat jihad ala IKT itu.
Sementara, Ketua IKT Provinsi Maluku Utara, Burhan Abdurahman mengatakan, awalnya kegiatan Bedah Rumah Barifola ini merupakan kegiatan swadaya dari dan untuk masyarakat Tidore. Namun belakangan, manfaat dari kegiatan itu diperluas kepada kalangan di luar Tidore.
"IKT berkegiatan sejak 2008. Istilah Bari-fola jika diterjemahkan artinya gotong-royong rumah. Sejak rumah ketujuh sampai saat ini ke-164, semua suku di luar Ternate kita bangun rumahnya. (Mau) Orang Ambon, Maluku Utara, siapa saja yang rumahnya tidak layak huni dan tanah tidak bermasalah, maka kita bangun," kata dia.
Burhan pun mengatakan, pembangunan rumah ini merupakan gotong royong yang ikhlas dari IKT, tanpa membebani APBD dan APBN. Kendati demikian, IKT sendiri menurutnya juga membuka diri terhadap bantuan dari masyarakat.
"Pembangunan rumah ini melibatkan 40 mujahidin Barifola, dan dilakukan secara gotong royong," katanya. [Antara]