Setelah audiensi dengan pimpinan DPRD DKI Jakarta, pengacara Razman Arif Nasution disambut bak raja oleh warga Kalijodo di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Warga bersorak sorai ketika Razman yang ketika itu didampingi sekretaris pribadi datang menemui mereka.
Selanjutnya, Razman memulai orasi di hadapan warga Kalijodo yang protes dengan upaya memindahkan warga Kalijodo ke tempat lain karena lahannya akan dikembalikan ke ruang terbuka hijau.
Razman mengatakan warga Kalijodo dapat bertahan di sana. Kasus ini, menurutnya, sama halnya dengan tanah yang sekarang dibangun Rumah Sakit Sumber Waras, yakni tanah negara yang dapat dibeli.
"Artinya kalau yang ditempati oleh masyarakat Kalijodo adalah tanah negara, maka mereka dapat bertahan di sana ya, beli saja tanahnya, Pak Ahok kasih ganti rugi, bayar, kalau nggak bayar ya mereka bertahan," kata Razman disambut teriakan "Hidup Pak Razman."
Setelah itu, Razman menyampaikan poin kedua hasil audiensi dengan pimpinan DPRD. Warga kembali bersorak. Razman menjelaskan bahwa kalau Kalijodo dijadikan ruang terbuka hijau, harus ada ganti rugi buat warga.
"Kedua terhadap jalur hijau, jalur hijau itu kan buat negara, jalur hijau itu harus ada ganti rugi, tidak bisa main gusur saja, wajib ganti rugi apalagi ada KK (Kartu Keluarga)," kata Razman.
Pimpinan DPRD DKI Jakarta berjanji akan mengunjungi Kalijodo untuk membantu menyelesasikan permasalahan.
"Saya sampaikan DPRD akan turun, dan kami tetap datang ke bapak Wapres (Jusuf Kalla) karena beliau ingin penertiban yang manusiawi, beliau adalah negosiator yang ulung kami juga akan kirim surat, insya Allah senin beliau (JK) dapat menerima kami," kata Razman.
Setelah mendengar hasil audiensi yang disampaikan Razman, ratusan warga Kalijodo meninggalkan lokasi. Mereka menuruti permintaan Razman agar tidak berbuat anarkis.
"Sekarang saudara-saudara boleh pulang, tetapi jangan berbuat anarkis ya, kita tunggu saja usaha anggota DPRD lebih lanjut. Hidup Warga Kalijodo, Hidup Warga Kalijodo," kata Razman.
Warga bersorak sorai ketika Razman yang ketika itu didampingi sekretaris pribadi datang menemui mereka.
Selanjutnya, Razman memulai orasi di hadapan warga Kalijodo yang protes dengan upaya memindahkan warga Kalijodo ke tempat lain karena lahannya akan dikembalikan ke ruang terbuka hijau.
Razman mengatakan warga Kalijodo dapat bertahan di sana. Kasus ini, menurutnya, sama halnya dengan tanah yang sekarang dibangun Rumah Sakit Sumber Waras, yakni tanah negara yang dapat dibeli.
"Artinya kalau yang ditempati oleh masyarakat Kalijodo adalah tanah negara, maka mereka dapat bertahan di sana ya, beli saja tanahnya, Pak Ahok kasih ganti rugi, bayar, kalau nggak bayar ya mereka bertahan," kata Razman disambut teriakan "Hidup Pak Razman."
Setelah itu, Razman menyampaikan poin kedua hasil audiensi dengan pimpinan DPRD. Warga kembali bersorak. Razman menjelaskan bahwa kalau Kalijodo dijadikan ruang terbuka hijau, harus ada ganti rugi buat warga.
"Kedua terhadap jalur hijau, jalur hijau itu kan buat negara, jalur hijau itu harus ada ganti rugi, tidak bisa main gusur saja, wajib ganti rugi apalagi ada KK (Kartu Keluarga)," kata Razman.
Pimpinan DPRD DKI Jakarta berjanji akan mengunjungi Kalijodo untuk membantu menyelesasikan permasalahan.
"Saya sampaikan DPRD akan turun, dan kami tetap datang ke bapak Wapres (Jusuf Kalla) karena beliau ingin penertiban yang manusiawi, beliau adalah negosiator yang ulung kami juga akan kirim surat, insya Allah senin beliau (JK) dapat menerima kami," kata Razman.
Setelah mendengar hasil audiensi yang disampaikan Razman, ratusan warga Kalijodo meninggalkan lokasi. Mereka menuruti permintaan Razman agar tidak berbuat anarkis.
"Sekarang saudara-saudara boleh pulang, tetapi jangan berbuat anarkis ya, kita tunggu saja usaha anggota DPRD lebih lanjut. Hidup Warga Kalijodo, Hidup Warga Kalijodo," kata Razman.