Lulung Tuduh Ahok Pilih Gerakkan Polisi Ketimbang Dialog

Jum'at, 19 Februari 2016 | 16:41 WIB
Lulung Tuduh Ahok Pilih Gerakkan Polisi Ketimbang Dialog
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Haji Lulung), usai diperiksa kembali oleh penyidik Bareskrim Polri selama 11 jam, Senin (4/5/2015), terkait kasus dugaan korupsi pengadaan UPS. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) mengaku tidak mengerti dengan sikap Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang tidak mau berdialog dengan warga Kalijodo secara langsung menjelang pelaksanaan penutupan Kalijodo.

"Kami bertanya dong, ada pertanyaan besar, kenapa sih Ahok selalu bersembunyi untuk melaksanakan tugasnya," kata Lulung usai audiensi dengan warga Kalijodo di gedung DPRD, Jalan Kebonsirih, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).

Menurut Lulung Ahok lebih memilih menggerakkan anggota Polda Metro Jaya dan TNI ketimbang mengedepankan peran musyawarah pimpinan daerah untuk menangani warga Kalijodo.

"Dia lebih kepada persoalan mendorong muspida tingkat satunya itu adalah TNI dan Polri," kata Lulung.

Lulung mengingatkan institusi Polri dan TNI agar hati-hati dalam mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Saya ingatkan TNi dan Polri supaya hati-hati dengan cara Ahok yang membentuk opini agar menjauhkan TNI dan Polri dari rakyat," kata Lulung.

Pernyataan Lulung merujuk pada langkah Polda Metro Jaya dan TNI, semalam. Aparat keamanan dikerahkan ke Kalijodo untuk razia. 


Razia dilakukan setelah pemerintah memberikan surat peringatan satu kepada pemilik bangunan di Kalijodo. Dalam tempo tujuh hari, mereka harus membongkar sendiri bangunan. Kalau tidak mau, akan diberi SP 2, kemudian SP 3. Kalau tetap bertahan, aparat yang akan membongkar sendiri.

Sebelum SP 1, beberapa waktu yang lalu, pemerintah Jakarta sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada warga yang isinya tentang rencana penutupan dan pembongkaran tempat prostitusi, usaha kafe, dan lokasi peredaran minuman keras di Kalijodo. Kawasan ini akan dikembali fungsinya menjadi ruang terbuka hijau.
Pemerintah menawarkan solusi alih profesi melalui pelatihan di balai latihan kerja, panti sosial, dan dibantu kalau penghuni Kalijodo ingin pulang ke daerah asal masing-masing. Sementara bagi pemilik bangunan yang tidak mempunyai tempat tinggal lain, tetapi punya KTP Jakarta, akan disiapkan rumah susun.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji menuturkan beberapa rusun yang disiapkan untuk tempat baru warga Kalijodo, antara lain Rusun Marunda di Jakarta Utara dan Rusun Pulogebang di Jakarta Timur.

"Nantinya, warga Kalijodo dapat direlokasi ke Rusun Marunda dan Rusun Pulogebang. Selain itu, masih ada rusun-rusun lain yang juga bisa dijadikan tempat relokasi warga Kalijodo, sedang kami siapkan," tutur Ika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI