Pengacara Warga Kalijodo Ingatkan Krishna Murti Agar Hati-hati

Jum'at, 19 Februari 2016 | 14:43 WIB
Pengacara Warga Kalijodo Ingatkan Krishna Murti Agar Hati-hati
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pengacara warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menjelaskan salah satu tujuan datang ke DPRD DKI Jakarta, hari ini, ialah untuk mengadukan cara penertiban Kalijodo yang dilakukan oleh Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
 
"Saya sampaikan kepada pimpinan DPRD bahwa  kebijakan pemprov sepatutnya dilangsungkan berkaitan dengan rakyat dan idealnya dilakukan sosialiasi, tapi apa yang terjadi," kata Razman di gedung DPRD DKI Jakarta.
 
Kedatangan warga diterima langsung pimpinan DPRD DKI Jakarta. Dalam audiensi yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana (Lulung) dan M. Taufik, Razman mengatakan cara-cara pengerahan anggota polisi dan TNI ke Kalijodo tidak benar. Cara seperti itu, katanya, membuat warga ketakutan.
 
"Mana mungkin sosialisasi  menghadirkan polisi sebanyak itu. Kami juga menagih janji Polri yang bersikap netral. Saya berharap Polri profesional, karena kami cinta Polri sampai kapanpun," kata Razman.
 
Mantan terpidana kasus penganiayaan tersebut mengingatkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti profesional dalam menjalankan tugas.
 
"Tadi malam 500 personel turun atas nama razia. Membuat rakyat menjadi takut. Polri berhati-hatilah, Krishna Murti juga harus bertugas sebaik mungkin dong,  karena anda merasa menggunakan hukum sekuat anda. Krishna Murti saya ingatkan," kata Razman.
 
Kamis (18/2/2016) kemarin, pemerintah memberikan surat peringatan satu kepada pemilik bangunan di Kalijodo. Dalam tempo tujuh hari, mereka harus membongkar sendiri bangunan. Kalau tidak mau, akan diberi SP 2, kemudian SP 3. Kalau tetap bertahan, aparat yang akan membongkar sendiri.
 
Sebelum SP 1, beberapa waktu yang lalu, pemerintah Jakarta sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada warga yang isinya tentang rencana penutupan dan pembongkaran tempat prostitusi, usaha kafe, dan lokasi peredaran minuman keras di Kalijodo. Kawasan ini akan dikembali fungsinya menjadi ruang terbuka hijau.

Suara.com - Pemerintah menawarkan solusi alih profesi melalui pelatihan di balai latihan kerja, panti sosial, dan dibantu kalau penghuni Kalijodo ingin pulang ke daerah asal masing-masing. Sementara bagi pemilik bangunan yang tidak mempunyai tempat tinggal lain, tetapi punya KTP Jakarta, akan disiapkan rumah susun.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji menuturkan beberapa rusun yang disiapkan untuk tempat baru warga Kalijodo, antara lain Rusun Marunda di Jakarta Utara dan Rusun Pulogebang di Jakarta Timur.

"Nantinya, warga Kalijodo dapat direlokasi ke Rusun Marunda dan Rusun Pulogebang. Selain itu, masih ada rusun-rusun lain yang juga bisa dijadikan tempat relokasi warga Kalijodo, sedang kami siapkan," tutur Ika.

Pemerintah juga akan memberikan pelatihan di balai latihan kerja, terutama pekerja seksual Kalijodo. Bagi warga yang tak punya KTP Jakarta dan ingin pulang kampung, pemerintah akan memfasilitasi mereka.

Sebagian warga sudah mendaftar untuk menjadi penghuni rumah susun. Sebagian lagi pulang ke kampung halaman masing-masing. Sebagian lagi menolak pindah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI