Suara.com - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuding Organisasi Perlindungan Masyarakat Kurdi-Suriah (YPG) yang bernaung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di balik serangan bom mobil di Ankara yang menewaskan 28 orang dan 61 lainnya luka-luka.
"Kami telah mengumpulkan data intelijen sepanjang malam. Pelakunya sudah berhasil diidentifikasi. Serangan bom ini dilakukan oleh anggota YGP Salih Necar dari Suriah," kata Davutoglu kepada wartawan seperti dilansir laman The Guardian.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim pihaknya telah menangkap 14 orang terkait peristiwa tersebut.
Ditambahkan Davutoglu, badan intelijen Turki juga berhasil mengungkap lokasi penyeberangan para militan dari Suriah ke Turki, serta bagaiman mereka menjalankan jaringannya di Turki.
"Informasi ini akan kami berikan kepada seluruh negara yang berkepentingan, khususnya kepada 5 negara koalisi (pimpinan AS). Ini bukti jika YPG merupakan organisasi teroris, sama halnya dengan ISIS dan Al Qaida," lanjut Davutoglu.
Sebelumnya diberitakan, 28 orang tewas terbunuh, sementara 61 lainnya luka-luka setelah sebuah bom mobil meledak di ibu kota Turki, Ankara, Rabu (17/2/2016) waktu setempat. Mobil meledak di dekat sebuah bus militer dekat markas angkatan bersenjata Turki, gedung parlemen dan kantor pemerintahan lainnya.
Juru bicara pemerintah Numan Kurtulmus mengatakan, korban tewas berasal dari kalangan militer dan warga sipil.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan, aksi ini merupakan serangan terorisme. Militer Turki mengutuk aksi yang mereka sebut sebagai serangan teroris. Mobil tersebut meledak di samping bus militer yang sedang berhenti di lampu lalu lintas. (The Guardian)