Suara.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) merasa tersinggung dan dikambing hitamkan Pemerintahan Joko Widodo. Hal itu ia utarakan lewat akun Twitter dan Facebooknya.
Ketersinggungan SBY merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang mengatakan mandeknya hilirisasi sektor Minerba disebabkan kesahan Pemerintah beberapa tahun lalu. Sebab Pemerintahan periode lalu terlambat membangun smelter.
Atas hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara. Kalla membantah Pemerintah menyalahkan kepemimpinan era SBY.
"Tentu kami menghormati Presiden sebelumnya, selama ini Pak SBY. Tapi hal-hal yang begitu saya belum lihat juga, saya kira tidak maksud mengkambing hitamkan, tentu ingin melihat apa yang terjadi," kata Kalla di kantornya, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Saat ditanya apakah Pemerintah akan mengklarifikasi langsung kepada SBY, Kalla mengaku belum tahu.
"Ah saya tidak tahu, bukan saya yang ngomong (mengkritik SBY). Tetapi saya kira bukan itu, tidak bermaksud begitu (mengkambing hitamkan Pemerintahan SBY)," ujar dia.
Sebelumnya, Kamis (18/2/2016) kemarin SBY mengeluh di media sosial. Dia merasa sering disalahkan.
Melalui akun pribadinya di Twitter dan Facebook, Yudhoyono menulis bahwa pemerintah yang saat ini berkuasa menyalahkan pemerintahannya atas semua masalah yang saat ini mendera Republik.
"Hingga saat ini, 'SBY dan Pemerintahan SBY' masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa," tulis Yudhoyono, diakhiri dengan inisial *SBY* - tanda bahwa kicauan itu ditulis langsung oleh mantan jenderal yang berkuasa dari 2004 hingga 2014 itu.