Menko Darmin: Saya Tidak Pernah Mengkritik SBY

Kamis, 18 Februari 2016 | 14:30 WIB
Menko Darmin: Saya Tidak Pernah Mengkritik SBY
Menteri Koordinantor Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tersinggung terhadap pemerintahan Joko Widodo yang menyalahkan era kepemimpinannya. Hal itu ia utarakan lewat akun Twitternya.

Ketersinggungan SBY merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang mengatakan mandeknya hilirisasi sektor Minerba disebabkan kesalahan pemerintah beberapa tahun lalu. Sebab pemerintahan periode lalu terlambat membangun smelter. Terkait ketersinggungan SBY itu, Darmin membantah mengkritik pemerintahan SBY.

"Siapa bilang? Yang bilang (SBY) tersinggung kan kalian saja. Sebenarnya saya tidak pernah mengkritik," kata Darmin di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

‎Darmin pun enggan merespon reaksi SBY yang merasa tersinggung tersebut. Ia pun bersikukuh bahwa pernyaataanya dalam sambutan rapat kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta pada Selasa (16/2) lalu bukan bertujuan mengkritik pemerintahan SBY.

"Saya merasa tidak perlu untuk menjelaskan ini karena saya tidak mengkritik. ‎Jadi ini kamu (media massa) saja yang mendorong-dorong supaya saya ngomong dan jadi polemik, kan jadi kacau," ujar dia.

Darmin menambahkan, ‎ketika itu dirinya hanya mengevaluasi perkembangan ekonomi nasional dan termasuk situasi ekonomi paada era SBY.

"Saya hanya ‎menjelaskan kritik perkembangan ekonomi kita, kemudian ada referensi perkembangan ekonomi baru, ada referensi periode SBY dan sebagainya. Itu normal saja, fakta-fakta saja," tandas dia.

"Jadi sudahlah, jangan cari-cari urusan untuk gaduh, tidak ada yang gaduh".

‎Seperti diketahui, Undang-undang tentang Mineral Batubara terbit pada 2009 di era SBY. Namun, pemerintah baru mendesak pembangungan smelter pada 2014.

Menurut Darmin, saat itu pemerintah sudah kehilangan momentum mewujudkan hilirisasi sektor minerba. Itu karena ekonomi dunia sudah mengalami penurunan.

"Yang namanya hasil smelter itu memerlukan ekonomi dunia yang sedang naik untuk dia (bisa dijual)," kata Darmin beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI