Suara.com - Pemprov DKI melayangkan surat peringatan pertama terkait penertiban bangunan kepada warga Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2016) hari ini. Beberapa warga yang menempati rumah di RT02, RW05 Kalijodo pun sudah mengeluarkan perabotan rumahnya.
"Kita takut kalau digusur tiba-tiba, makanya dari sekarang kita sudah kemas barang-barang yang ada di rumah" kata Ari (39), salah satu warga di lokasi.
Terkait penertiban ini, Ari yang memiliki warung kelontong di Kalijodo itu mengaku masih mencari lokasi tempat tinggal pengganti. Meski mengaku memiliki KTP Jakarta dan Kartu Keluarga, Ari masih pikir-pikir untuk pindah ke rumah susun atau pulang kampung.
"Nggak tahu, saya sih KTP sama KK-nya DKI. Tapi saya belum tau mau pindah ke rumah susun atau pulang kampung. Soalnya di kampung juga saya punya rumah" kata Ari.
Ari pun mengaku pasrah terkait penertiban bangunan yang akan dilakukan Pemprov DKI.
"Ya, kalau nyesel ya nyesel tapi mau di kata apa sudah terjadi," kata dia.
Sejak dikabarkan lokalisasi Kalijodo akan ditertibkan, kata Ari, kafe-kafe yang biasa dijadikan tempat prostitusi juga sudah tutup. Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasa mangkal di kafe-kafe itu juga sudah tidak ada. Ari sendiri tidak mengetahui ke mana keberadaan para PSK Kalijodo itu sekarang ini.
"Tutup kafenya, soalnya cewe-cewenya sudah nggak ada, nggak tahu dah pindah lokasi atau pulang kampung," katanya.