Suara.com - Kepala Subdit III Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Umar Surya Fana mengatakan kepolisian masih belum menemukan bukti keterlibatan pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam kasus perdagangan ginjal.
"Kami sampai detik ini masih belum punya sedikitpun alat bukti yang mengkaitkan RSCM terlibat dalam perdagangan ginjal," katanya di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Menurut Umar, penyidik Bareskrim masih fokus memeriksa resipien ginjal dan para korban pada pekan ini. Pemeriksaan tersebut untuk mencari bukti keterlibatan oknum RSCM dalam komunikasi antara tersangka dan resipien.
Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap sindikat penjualan organ ginjal dan menangkap tiga tersangka kasus tersebut.
"Tersangkanya HS alias H, AG alias A dan DD alias D," katanya.
HS ditangkap polisi di Jakarta. Sementara AG dan DD diringkus di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kasus ini, HS berperan sebagai penghubung ke rumah sakit. "AG dan DD berperan merekrut pendonor (korban)," tutur Umar.
Sementara dalam upaya melengkapi bukti dalam kasus ini, pada Kamis (4/2/2017), polisi menggeledah ruang rekam medis di Gedung Kencana RSCM. Dalam penggeledahan yang memakan waktu hampir delapan jam itu, penyidik Polri keluar dengan membawa sebuah boks besar berisi sejumlah dokumen.
RSCM adalah salah satu dari tiga rumah sakit yang ditengarai sebagai tempat dilakukannya operasi transplantasi ginjal terkait kasus perdagangan ginjal. Sementara dua rumah sakit lainnya berinisial C dan AW.(Antara)
Belum Ada Bukti RSCM Terlibat Perdagangan Ginjal
Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 18 Februari 2016 | 12:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bertambah, Pegawai Imigrasi Bali Diduga jadi Tersangka Baru Kasus Perdagangan Ginjal Manusia di Kamboja
28 Juli 2023 | 14:17 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
News | 05:44 WIB
News | 05:30 WIB
News | 05:05 WIB
News | 05:00 WIB
News | 04:15 WIB