Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebuah industri garmen di Boyolali, Jawa Tengah yang telah bekerja sama dengan Kementerian Sosial siap menampung pekerja seks komersial (PSK) eks Kalijodo.
"Industri tersebut memerlukan 2.000 tenaga kerja dan memiliki pemondokan untuk para pekerjanya," ujar Khofifah, Rabu (17/2/2016) usai meninjau Kalijodo.
Ia mengatakan telah berkomunikasi dengan tokoh kawasan prostitusi Kalijodo terkait dengan program pemberdayaan para pekerja seks komersial (PSK) yang ingin beralih profesi.
Menurutnya, Kementerian Sosial memiliki kewenangan terhadap penanganan mantan PSK. Karena itu, dia enggan menjawab saat ditanya apakah mendukung penggusuran yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya tidak akan masuk ke dalam tugas dan fungsi kementerian-lembaga lain maupun pemerintah daerah. Tugas fungsi Kementerian Sosial adalah penanganan sosial, termasuk mantan PSK," tuturnya.
Khofifah mengatakan Kementerian Sosial menyiapkan beberapa opsi bagi PSK yang ingin keluar dari dunia prostitusi. Salah satunya adalah pelatihan vokasi selama enam bulan dengan pendanaan sepenuhnya dari Kementerian Sosial.
Para peserta pelatihan vokasi itu juga akan mendapatkan dana Rp5.050.000 untuk biaya kembali ke daerah masing-masing, transportasi lokal dan jaminan hidup. Selanjutnya, mereka bisa juga mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif yang ada di bawah kewenangan Kementerian Sosial.
"Akhirnya sangat bergantung pada mereka akan mengambil opsi yang mana," katanya. (Antara)
Pabrik Garmen di Boyolali Siap Tampung PSK Eks Kalijodo
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 17 Februari 2016 | 18:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Gus Miftah Pernah Bahas Tarif PSK vs Suara Rakyat, Netizen: Pengajian Kok...
19 Desember 2024 | 18:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI