Suara.com - Rabu, 17 Februari 2016, jadi hari yang spesial bagi Marc Marquez. Tepat di hari inilah pebalap motor Repsol Honda itu merayakan hari jadinya yang ke-23. Sayangnya, di momen istimewanya Marquez tak mampu memberikan kado spesial bagi dirinya dan tim.
Khususnya terkait hasil hari pertama tes pramusim kedua di Sirkuit Phillip Island, Australia, hari ini. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu hanya mampu menduduki peringkat ke-12 dengan catatan waktu 1 menit 35,273 detik.
Catatan ini terpaut 3,509 detik dari pebalap Octo Pramac Yakhnich, Danilo Petrucci, yang tampil sebagai yang tercepat. Marquez sendiri mencoba mengambil hikmah atas hasil ini.
Terlebih tes hari pertama ini diwarnai dengan cuaca hujan yang membuat banyak pebalap tak bisa memaksimalkan tunggangannya. Marquez pun mengakui jika catatan waktunya ini sangat berguna untuk data bagi timnya, khususnya terkait balapan di lintasan basah.
"Hal terpenting dari informasi yang didapat hari ini adalah ban bekerja dengan baik di sirkuit. Saya menggunakan ban intermediate dan ternyata itu jadi lap tercepat saya di lintasan yang tidak sepenuhnya kering," ujar Marquez.
"Karakter ban basah yang dimiliki Michelin hampir sama dengan ban slick. Ban basahnya ini begitu menempel dengan grip, stabil, dan untuk pengeremannya sedikit lebih baik dibanding Bridgestone, khususnya ban basah untuk bagian depan," tambah Marquez.
Di sisi lain, Marquez berharap untuk tes besok tidak akan terjadi hujan. Harapan ini tentu tak lepas untuk mengoptimalkan pengembangan sistem elektronik Honda RCV213V yang masih jadi kendalanya sejauh ini.
"Saya berharap besok hari benar-benar cerah dan aspal kering. Kami masih punya banyak pekerjaan rumah untuk tes di aspal kering. Kami akan fokus pada hal-hal penting seperti, elektronik dan juga geometri yang sangat penting di uji di sirkuit ini," pungkasnya. (AS)